Seo Services
Seo Services

Mohenjo Daro: Kota Metropolis Kuno di Lembah Sungai Indus

Agustus 27, 2015
Di balik keindahan lembah Sungai Indus ternyata tersimpan misteri. Salah satu pemukiman tertua di dunia terdapat di salah satu titik lembah ini yang bernama Mohenjo Daro yang terkadang diartikan sebagai “Mound of Dead”. Menurut analisa, Mohenjo Daro merupakan sebuah Kota Metropolis di masa lalu yang memiliki populasi penduduk hingga 35.000 jiwa. Sekarang ini situs Mohenjo Daro berada dalam wilayah administrasi tanah tinggi, distrik Larkana, Provinsi Sindh, Pakistan.
Mohenjo Daro mulai dibangun pada sekitar tahun 2.600 tahun SM dan merupakan salat satu pusat perekonomian dan administrasi di Lembah Sungai Indus. Oleh sebab itu pembangunan Kota Mohenjo Daro ini secara terencana. Kota ini memiliki grid jalan yang terenana dan sistem drainase yang rumit mengisyaratkan bahwa para penghuni kota ini adalah perencana kota yang terampil dan sangat memperhatikan sistem pengairan. Meskipun hingga sekarang menjadi sebuah misteri tentang siapakah bangsa yang tinggal di kota ini.
Kota ini tidak memiliki istana mewah, kuil, atau monumen. Tidak ada sistem pemerintah yang jelas atau adanya bukti kekuasaan dari raja atau ratu. Kesederhanaan, ketertiban, dan kebersihan rupanya disukai oleh penduduknya. Artefak yang ditemukan hanya berupa tembikar dan alat-alat dari tembaga serta batu yang standar. Tetapi terdapat kontrol yang ketat terhadap sistem perdagangan. Kekayaan kota ini dapat terlihat dalam artefak seperti gading, lapis, akik, dan manik-manik emas. Bangunan-bangunan di kota ini begitu maju, dengan struktur-struktur yang terdiri dari batu-bata buatan lumpur dan kayu bakar terjemur matahari yang merata ukurannya.
Di dekat lumbunh terdapat sebuah kolam yang disebut “Great Bath” yang memiliki dinding dari batu bata dengan dilapisi tar alami yang bertujuan untuk mencegah kebocoran, bertengger di atas  bukit kecil. Kolam yang berukuran 12 x 7 m tersebut berfungsi sebagai tempat pemandian umum dan juga dijadikan tempat sebagai upacar keagamaaan.
Sumur dapat ditemukan di seluruh kota, dan hampir setiap rumah terdapat tempat mandi dan sistem drainase. Dengan belum adanya bukti kekuasaan raja atau ratu, maka kemungkinan Mohenjo Daro merupakan negara kota yang diatur oleh pejabat atau elite terpilih dari masing-masing wilayah.

Pada puncak kejayaannya, Mohenjo-daro adalah kota yang paling terbangun dan maju di Asia Selatan, dan mungkin juga di dunia. Tahun 1900 SM, Mohenjo Daro mulai ditinggalkan. Penyebab berakhirnya peradaban di Sungai Indus ini masih menjadi misteri. Adanya berpendapat bahwa Mohenjo Daro telah tiga kali mengalami banjir besar akibat luapan dari Sungai Indus. Pendapat ini pun disanggah oleh pendapat lain yang mangatakan bahwa Sungai Indus mengubah arah, yang akan menghambat ekonomi pertanian lokal sehingga dapat mengangu kepentingan kota sebagai pusat perdagangan.
Arkeolog pertama kali mengunjungi Mohenjo Daro pada tahun 1911. Beberapa penggalian terjadi pada tahun 1920 melalui 1931. Penggalian kecil berlangsung di tahun 1930-an, dan penggalian berikutnya terjadi pada tahun 1950 dan 1964.

Sumber:

Mohenjo Daro: Kota Metropolis Kuno di Lembah Sungai Indus Mohenjo Daro: Kota Metropolis Kuno di Lembah Sungai Indus Reviewed by pkn4all on Agustus 27, 2015 Rating: 5

Pendidikan Masa Romawi Kuno

Agustus 23, 2015
       Kekaisaran Romawi adalah salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Dedikasi mereka dapat dilihat dalam bidang arsitektur, ilmu pengetahuan, pemerintahan dan militer yang kemudian diikuti oleh semua negara Eropa dan mayoritas negara di dunia. Bahasa resmi mereka yaitu bahasa latin digunakan untuk menulis teks ilmiah pada masa Renaissance dan Aufklarung. Bagaimana Bangsa Romawi bisa menjadi bangsa yang besar dan disegani, hal ini terletak pada pola pendidikan yang mereka terapkan.
Mayoritas anak-anak Romawi mendapatkan pendidikan dari orang tuanya. Pendidikan untuk anak laki-laki lebih menekankan pada pelatihan fisik karena mereka kelak akan menjadi prajurit Kekaisaran. Mereka akan diajarkan untuk melempar tombak, menggunakan pedang, berenang, tinju, dan naik kuda - setiap keluarga biasanya memiliki satu keluarga. Apabila sang ayah dapat membaca dan menulis, maka anak juga akan diajarkan keterampilan ini. Biasanya membaca dan menulis diajarkan dengan mempelajari buku-buku tentang sejarah Roma. Mempelajari tanggal dalam sejarah Roma merupakan hal yang sulit. Peristiwa tidak dicatat berdasarkan nomer tahun tetapi oleh dua orang konsul yang memerintah pada saat itu. Sementara itu konsul Roma selalu berubah setiap tahun, sehingga hal ini menciptakan masalah serius bagi anak-anak sekolah Romawi.

Anak-anak perempuan dilatih oleh ibu mereka untuk memasak, membuat pakaian, dan melakukan pekerjaan rumah lain. Masyarakat Roma yakin pendidikan seperti kelak akan dapat membuat seorang perempuan menjadi istri yang baik.
Pada abad ke II SM, sekolah mulai muncul di Roma. Sekolah tersebut sangat kecil dan hanya memiliki satu ruangan. Kegiatan pembelajarannya berupa membaca, menulis, dan arimatika dasar. Sistem angka Romawi membuat arimatika menjadi sulit. Pelajaran arimatika dilakukan dengan menggerakkan manik-manik pada bingkai perhitungan yang disebut sempoa.
Bangsa Romawi yang beriman kuat dalam hukuman fisik. Satu pepatah populer adalah: "Seorang pria yang belum dicambuk tidak terlatih." Oleh sebab itu bentuk utama dari hukuman berupa dipukul dengan cambuk kulit. Terence, seorang pendidik Romawi tidak setuju dengan hal itu dan berpendapat bahwa seseorang hanya akan bersikap jujur karena takut akan mendapatkan hukuman, apabila dia berbuat kesalahan maka dia akan berusaha mencari trik untuk terhindar dari humuman. Tetapi jika kita memperlakukan seorang dengan kasih sayang maka dia akan memperlakukan kita seperti yang kita lakukan kepada dia. Dan seorang pria yang tidak bisa memberikan kasih sayang maka ia tidak bisa mengendalikan anak-anak.
Orang-orang kaya Roma banyak yang lebih suka memperkerjakan guru privat untuk mendidik anak-anak mereka di rumah. Biasanya orang tua membeli seorang budak Yunani untuk didik kemudian ditugaskan untuk mengajar anak-anak majikannya. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli budak dan mendidiknya lebih murah daripada untuk mengirimkan anak-anak ke sekolah. Selain itu dengan menjadikan budak Yunani sebagi guru maka anak-anak Romawi akan dapat belajar dua bahasa, Yunani dan Roamwi.
Quintilian, ahli pendidikan Romawi yang penting pada abad 1 M, meyakini bahwa sekolah lebih baik dari guru privat. Dia berargumen bahwa sekolah mendorong persaingan antara anak-anak sehingga standar kemampuan seseorang dapat ditingkatkan. Secara bertahap orang-orang kaya Roma menjadi setuju dengan pendapat tersebut dan sekolah pun menjadi lebih populer. Quintilian juga berpendapat bahwa anak-anak akan lebih baik di sekolah jika orang tua kedua anak juga telah dididik. Hal ini mendorong beberapa orang tua untuk menyekolahkan anak perempuan mereka, tetapi hal ini masih cukup langka dilakukan pada masa itu.
Pada usia 14 tahun anak-anak orang kaya pergi ke sekolah di mana mereka diajarkan keterampilan pidato (public speaking). Ini bertujuan untuk memungkinkan mereka menjadi politisi sukses dan pengacara ketika mereka dewasa. Di sisi lain, anak-anak dari golongan kelas menengah dan bawah mengalami buta huruf karena tidak mendapatkan pendidikan dan mulai bekerja di usia muda.
Bangsawan khawatir tentang kekuatan atau kemampuan guru yang dapat membentuk pikiran para pemuda. Pada 92 SM Senat mengusir semua guru dari Roma karena mendorong siswa mereka untuk menjadi "terlalu pintar". Para Senat sangat mengkhawtirkan tentang ajaran Filsafat Yunani yang dianggap dapat mendorong muculnya ketidaktaatan.

Sumber:


Pendidikan Masa Romawi Kuno Pendidikan Masa Romawi Kuno Reviewed by pkn4all on Agustus 23, 2015 Rating: 5

Piramida Cahuachi: Kota Suci Bangsa Inca Kuno

Agustus 22, 2015
Piramida Cahuachi
Cahuachi terletak 30 km atau 19 mil sebelah barat dari Kota Inca. Daerah Cahuachi juga terkenal dengan komplek Piramida yang dibangun oleh bangsa Inca. Komplek Piramida memiliki “patio” (semacam teras luar) serta teras kamar yang luas. Di atas candi utama terdapat kamar besar dengan puluhan kolom. Piramida ini mulai ditinggalkan pada abad ke-5 dan 6 M.

Piramida Cahuachi merupakan tempat pusat upacara bagi bangsa Inca. Periode peradaban bangsa Inca terjadi pada 300 SM- 900M, meskipun demikian Piramida Cahuaci mulai digunakan sebagai tempat upacara selama kurun waktu 100 M-500 M. Tempat ini merupakan salah satu peradaban Andes yang terkenal masa pra-Columbus. Peradaban ini terkenal di seluruh dunia sebagai penghasil tembikar halus dan peninggalan garis dan angka misterius di dataran Palpa dan San Jose. Budaya mereka pertama kali berkembang di Lembah Rio Grande, sekitar 400 km sebelah selatan dari Kota Lima. Luas kompleks Piramida Cahuachi ini lebih dari 150 ha dengan lingkungan bukit gersang dan bukit pasir.
Peta Wilayah Penyebaran Bangsa Inca di Andes
Bangsa Inca kuno membangun kuil piramida mereka dengan struktur terasering di atas  bukit pasir fosil. Jika melihat arsitekturnya, jalan-jalan, dan alun-alun kecil yang dimilikinya, maka kompleks piramida ini seperti situs kota kuno pada umumnya. Namun, semuanya itu merupakan kamuflase, karena Cahuaci adalah pusat upacara yang suci dan tujuan ziarah bagi bangsa Inca.
Setiap komunitas yang ikut serta berpartisipasi dalam upacara di Cahuachi maka mereka akan bernyanyi, menari, dan melakukan perjamuan, sehingga dapat menjelaskan mengapa di Cahuachi hanya ada sedikit sampah, sementara barang-barang peresembahan banyak ditinggalkan, seperti seruling, drum musik, ilama, marmut, terkstil halus, kuburan manusia, dan tembikar yang mewakili dewa.
Situs ini mulai digali dan dipelajari kembali untuk pertama kalinya pada tahun 1950 oleh seorang arkeolog Italia bernama Giuseppe Orefici. Ia bekerja di lokasi ini hingga awal tahun 1970-an. Setiap tahunnya ia akan membawa timnya untuk bekerja di tempat ini selama tiga bulan. Menurutnya selam kurun waktu tahun 300 M-350 M, terjadi dua bencana besar di wilayah ini yaitu banjir besar dan gempa bumi yang mengakibatkan piramida terbagi dua dan ditemukan mayat yang jatuh ke dinding bawah.
Sisa Tulang Manusia Yang Tersebar di Cahuachi
"Apa yang terjadi di Cahuachi Antara 300 dan 350 AD ada dua bencana alam Besar, banjir sangat kuat -?. Kami telah menemukan bukti di semua penggalian -. Dan gempa bumi, gempa bumi yang membagi candi di dua Kami juga menemukan mayat di bawah dinding jatuh. Semenjak itu bangsa Inca mulai kehilangan kekuatannya, sehingga beberapa dewa atau pusat upacara mulai ditinggalakan. Tetapi karena tempat tersebut merupakan tempat suci, maka sebelum pergi mereka menyegel tempat ini.

Sumber:


Piramida Cahuachi: Kota Suci Bangsa Inca Kuno Piramida Cahuachi: Kota Suci Bangsa Inca Kuno Reviewed by pkn4all on Agustus 22, 2015 Rating: 5

Penemuan Makam Kuno di Jalur Sutera Kuno

Agustus 20, 2015
Para arkeolog telah menemukan kuburan 1.700 tahun yang terletak di sebuah cabang dari jalur Sutera kuno yang salah satu rute perdagangan internasional tertua di dunia yang digunakan untuk menghubungkan negara Asia dan Kekaisaran Romawi. Makam tersebut terletak di Kota Kucha, Cina. Para arkeolog percaya bahwa makam ini telah ada pada saat Kota Kucha menjadi negara kota terkuat yang memainkan peran penting dalam mengontrol penguasa kuno dengan wilayah perbatasaan Barat.
Rute Jalur Sutera Kuno

Sepuluh makam megah digali di pemkaman kuno ini. Tujuh dari makam ini strukturnya dari bata besar yang mungkin dibangun bagi orang kaya, meskipun berdasarkan analisa dari sisa-sia kerangka yang ada di makam tersebut menunjukkan bahwa makam telah digunakan kembali beberapa kali.
Salah satu makam yang disebut "M3" ditemukan mengandung ukiran makhluk legendaris, yang meliputi empat simbol mitologi Cina yang mewakili musim yang berbeda dan bagian dari langit, yaitu Azure Naga dari Timur, Black Turtledari Utara, Vermilion burung dari Selatan dan White Tiger dari Barat. M3 tidak hanya berisi gundukan pemakaman, tetapi juga gerbang yang disegel, jalan, dinding layar, serta bagian penguburan dan sisi ruang.

Salah Satu Bagian Makam “M3” yang Berumur 1700 tahun

Para peneliti melaporkan temuan in ke dalam edisi perdana dari Relik Kebudayaan Cina, sebuah jurnal baru yang menerjemahkan artikel yang awalnya diterbitkan menggunakan bahasa Cina ke dalam bahasa Inggris. Temuan pertama kali dilaporkan dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Wenwu.
Pemakaman, yang pertama kali ditemukan pada bulan Juli 2007, telah digali oleh Xinjiang Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi dan otoritas lokal. Karena kuburan kuno telah dijarah di masa lalu dan tidak ada tulisan yang menunjukkan nama dan posisi mereka yang dimakamkan di sana, para peneliti tidak dapat mengidentifikasi orang-orang dikuburkan di makam kuno.
Para arkeolog yang menggali situs percaya bahwa situs pemakaman ini mendapatkan perhatian kembali ketika Kucha memainkan peran penting dalam mengendalikan Xiyu, perbatasan Barat Cina. Mengontrol daerah sangat penting untuk para penguasa China karena rute perdagangan Jalan Sutera kuno melewati lokasi ini. "Pada zaman kuno, Kucha disebut Qiuci dalam literatur Cina," tulis para peneliti. "Pemerintahan penaklukan dan efektif Kucha akan memungkinkan [dinasti] untuk mengontrol semua oasis negara-kota di perbatasan Barat."


Penemuan Makam Kuno di Jalur Sutera Kuno Penemuan Makam Kuno di Jalur Sutera Kuno Reviewed by pkn4all on Agustus 20, 2015 Rating: 5

Arkaim: Peradaban Kuno Misterius di Rusia

Agustus 18, 2015

Arkaim merupakan sebuah situs arkeologi yang ada di wilayah Rusia. Terletak di padang rumput Ular selatan. Berjarak 8,2 km atau 5,1 mil dari utara Amurskiy, dan 2,3 km dari tenggara Alexandronvskiy, yang merupakan dua desa di Chelyabinsk Oblast, Rusia. Posisi Arkaim juga terletak di sebelah utara perbatasan Kazakhstan.

Para peneliti sering menyebut situs Arkaim ini sebagai Stonehenge-nya Rusia. Bahkan beberapa peneliti percaya bahwa Arkaim dan Stonehenge di Inggris memiliki hubungan dan merupakan observatorium angkasa. Menurut penelitian ada yang berpendapat bahwa situs yang ada di Rusia ini telah ada sejak abad ke-17 SM, tetapi ada pula yang berpendapat bahwa situs ini telah ada sejak abad ke-20 SM. Jika itu benar, maka tentu saja situs Arkaim ini lebih tua dari situs di Troy dan Piramida Mesir yang baru ada pada 4000 tahun SM. Banyak yang menyebu Arkaim sebagai “Negara Kota” dan diyakini menjadi salah satu zona anomali terkuat di Rusia.

Peta Letak Situs Arkaim

Situs Arkaim tidak hanya meninggalkan reruntuhan bangunan, jalan-jalan, tetapi juga sisa-sisa sistem air, tungku metalurgi, dan tambang. Artefak yang ditemukan di situs ini menunjukkan bahwa Arkaim telah mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Sintashta-Petrovka.

Penduduk setempat percaya bahwa Arkaim merupakan tempat suci. Banyak peziarah datang ke tempat ini sepanjang tahun untuk mendapatkan air dari Sungai Bolshaya Karaganka yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Sedangkan pada musim panas mereka kan melumpuri tubuhnya dengan tanah liat dari situs ini yang dipercaya juga akan dapat membantu mengobati penyakit kulit.
Pegunungan di sekitar benteng Arkaim juga tidak biasa, yang paling terkenal adalah Shamanka atau Bold Mountain. Orang-orang naik ke atas gunung itu untuk mendapatkan energi positif, berdoa, atau bermeditasi. Banyak orang yang memiliki penyakit yang parah dibawa ke sana karena percaya akan mendapatkan penyembuhan. Pengunjung juga datang ke puncak gunung itu untuk melakukan pertobatan. Gunung tersebut diyakini juga memiliki aura cinta yang dapat membawa keberuntungan. Ada pula desas-desus yang mengatakan bahwa gunung itu dapat membuat perempuan dan laki-laki yang datang akan menajdi populer. Di dekat Gunung Shamanka juga terdapat Gunung Grachinaya atau disebut juga Blessed Mountain. Berkebalikan dengan rumor yang ada di Gunung Shamanka, oramg tidak boleh berlama-lama berada di Gunung Grachinaya, karena diyakini mereka berisiko akan kehilangan pikirannya.

Di dalam situs ini juga ditemukan kuburan kuda-kuda, sehingga para peneliti berpendapat bahwa Arkaim juga menjadi rumah bagi Bangsa Arya. Beberpa teks India kuno dan himne yang diyakini ditulis oleh Bangsa Arya menceritakan dan menggambarkan ritual tentang pengorbanan kuda dan penguburannya, yaitu dengan cara bahwa kuda disembelih kemudian ikut dimakamkan dengan tuannya yang talah meninggal.

Kuburan Kuda dan Manusia yang Ditemukan di Situs Arkaim

Perkembangan kota kuno Arkaim ini sangat menakjubkan. Pemukiman dibangun sesuai dengan skema radial, dengan diameter luar lingkaran sekitar 160 m dengan parit sekitar 2 m di sekitar dinding luar dan dinding Arkaim lembarnya hampir 5 m dan tingginya 5 m. Para arkeolog telah menyimpulkan bahwa Arkaim adalah pemukiman terencana.

Menurut peneliti, kota berkubu ini memiliki serangkaian gerbang, yang berjumlah 4. Gerbang terluas ditempatkan di arah selatan-barat sedangkan sisanya 3 gerbang berorientasi ke arah mata angin. Selain dinding Arkaim, pemukiman penduduk juga memiliki saluran yang lebarnya 2 meter di balik dinding yang terhubung ke parit luar. Menurut arkeolog 35 rumah berdekatan dengan dinding luar, yang masing-masing memiliki pintu keluar ke jalan utama dari pemukiman kuno ini sementara ada juga 25 rumah di bagian dalam dari pemukiman.

Skema Radial Kota Arkaim yang Rumit

Pertahanan pemukiman kuno ini sangat canggih, Arkaim tidak hanya memiliki dinding yang luar biasa dan saluran air yang rumit mereka juga membuat "labirin" di pintu masuk pemukiman ini yang mungkin merupakan benteng perangkap sehingga membuat akses ke kota sangat sulit. Ada teori lain yang menunjukkan bahwa labirin ini tidak dibangun untuk pertahanan melainkan sebagai monumen keagamaan atau sesuatu yang sakral.

Penampakkan Situs Arkaim Secara Digital

Meskipun pemukiman kuno Arkaim telah memperoleh banyak perhatian dari media dan bahkan wisatawan, beberapa peneliti menggambarkan Arkaim sebagai Kota "SWASTIKA" atau "MANDALA" yang merupakan ibukota peradaban kuno Bangsa Arya awal, seperti yang dijelaskan dalam Avesta dan Veda. Tetapi ada juga yang mengatakan semua ini dalam rangka untuk mendapatkan lebih banyak publisitas. Arkaim dinyatakan sebagai cagar arkeologi nasional pada tahun 1991.


Sumber:
Arkaim: Peradaban Kuno Misterius di Rusia Arkaim: Peradaban Kuno Misterius di Rusia Reviewed by pkn4all on Agustus 18, 2015 Rating: 5

Kota Hantu Bhangarh dan Kutukan Orang Suci

Agustus 17, 2015

Bangunan-bangunan kota yang ditinggalkan di Bhangarh sering dianggap sebagai tempat paling berhantu di India, sampai-sampai Lembaga Survei Arkeologis India melarang pengunjung memasuki lokasi saat matahari tenggelam, dan masyarakat sekitar juga memindahkan tempat tinggal mereka menjauhi bangunan-bangunan ini. Reputasi Bhangarh ini berasal dari dua legenda kuno, salah satunya melibatkan satu orang suci (pendeta) yang mengutuk tempat ini setelah bangunan benteng membayangi tempat persemediannya.


Kota Bhangarh yang terletak di wilayah Rajgarh di Negara bagian Rajasthan, didirikan pertama kali di tahun 1573 dalam pemerintahan Bhagwant Das sebagai tempat tinggal untuk anak keduanya. Bangunan benteng, yang sebenarnya adalah sebuah kota kecil yang terdiri atas kuil istana dan beragam pintu gerbang, meliputi area yang luas di kaki sebuah gunung. Namun terlepas dari keindahan dan pemandangan yang menawan, bangunan ini diliputi oleh cerita-cerita kelam sehingga ditinggalkan di tahun 1783, dengan penduduk local juga memindahkan desa mereka menjauhi tempat ini.

Terlepas dari keindahan desain dari Benteng Bjangarh, penduduk local memindahkan kota mereka dan tempat ini ditinggal lebih dari 200 tahun lalu

Melewati gerbang utama dari kota benteng ini, terdapat area yang disebut Bhoot Bangla (Rumah Hantu) dimana disana terdapat beragam kuil Hindu. Bangunan yang paling spektakuler disini adalah Kuil Hanuman, Kuil Gopinanth, Kuil Someshwat, Kuil Keshav Rai, Kuil Mangla Devi, Kuil Ganesha dan Kuil Navin.
Istana Kerajaan terletak di bagian paling belakang benteng dan dilindungi oleh dua lapis perbentengan yang melintasi lembah. Adapun kota ini dipisahkan dari dataran oleh pagar berlapis lima gerbang.

The sprawling grounds of Bhangarh Fort. Source: BigStockPhoto

Legenda Bhangarh
Berdasarkan legenda, Kota Bhangarh dikutuk oleh orang suci yang bernama Baba Balnath yang pada awalnya memberikan restu untuk pembangunan kota ini selama ketinggian bangunannya tidak membayangi lokasi pertapaannya. Balnath memperingatkan jika hal ini terjadi dia akan menghancurkan seluruh kota.
Ternyata kenyataan berkata lain, seorang keturunan pangeran meninggikan istana sehingga bangunan tersebut membayangi tempat persemediaan, kemudian Balnath mengutuk kota ini. Banyak orang percaya jika Balnath dikuburkan disana hingga hari ini.

Baba Balnath was a holy man who is believed to have cursed Bhangarh after its buildings cast a shadow over his abode. Gopinath Temple at Bhangarh Fort (Wikipedia)

Legenda kedua berhubungan dengan seorang penyihir yang bernama Singhiya, yang jatuh cinta dengan seorang putri dari Bhangarh yang bernama Ratnavati. Berdasarkan kisah ini, Singhiya merapal mantra dalam sebuah hiasan yang dibeli oleh pembantu putri, sehingga ketika sang putrid menyentuh benda itu, sang putrd akan jatuh cinta padanya. Namun Ratnavati melihat sang penyihir melakukan trik ini sehingga rencananya gagal. Merasa tersakiti, sang penyihir dikatakan telah merapal sebuah kutukan pada kota ini, banyak orang percaya bahwa hantu penyihir telah bergentayang menghantui kota ini. Beberapa penduduk lokal percaya bahwa putri Ratnavati akan berenkarnasi pada tubuh yang baru dan akan mengakhiri kutukan kota ini.

Locals believe that Princess Ratnavati must return to Bhangarh Fort to free the city from its curse. (Wikimedia Commons)

Ketika legenda ini terlihat tidak lebih seperti kisah fantasi, kisah ini ternyata telah tersebar luas, dan banyak orang percaya Lembaga Survei Arkeologis India telah menaruh tanda larangan memasuki Bhangarh setelah matahari terbenam. Penduduk lokal berkata bahwa siapa pun yang berusaha untuk tinggal setelah matahari terbenam akan tidak pernah kembali. Walaupun begitu, kisah ini telah menarik ribuan turis setiap tahunnya, yang penasaran untuk merasakan pengalaman kota hantu dan terkutuk Bhangarh.

References
Bhangarh Fort – Atlas Obscura. Available from: http://www.atlasobscura.com/places/bhangarh-fort
Bhangarh Fort: The 'most haunted' place in India? – Times of India. Available from: http://timesofindia.indiatimes.com/life-style/Bhangarh-Fort-The-most-haunted-place-in-India/articleshow/21083288.cms
Bhangarh Fort – Rajasthanaamantran.com. Available from: http://www.rajasthanaamantran.com/Fort.php
Bhangarh Fort – Wikipedia. Available from: http://en.wikipedia.org/wiki/Bhangarh_Fort
Kota Hantu Bhangarh dan Kutukan Orang Suci Kota Hantu Bhangarh dan Kutukan Orang Suci Reviewed by pkn4all on Agustus 17, 2015 Rating: 5

DERINKUYU: KOTA KUNO BAWAH TANAH TURKI

Agustus 17, 2015

Jauh di dalam bawah tanah di Kota Cappadocia Turki terdapat sebuah kota kuno. Diukir dari batuan, Derinkuyu adalah salah satu dari lima kompleks yang saling terkoneksi dengan perkiraan total kapasitasnya dapat mencapai 100.000 orang.
Wilayah Cappadocia dimana Derinkuyu berada, terdapat beberapa kota kuno bawah tanah. Diukir dari formasi geologi yang unik, sebagian besar kota ini kembali digunakan oleh orang-orang Kristen pada awal abad ke-20 sebagai tempat persembunyian. Setidaknya lebih dari 200 kota bawah tanah ditemukan diantara Kayseri dan Nevsehir, dengan sekitar 40 diantaranya memiliki tiga tingkat. Kota Derinkuyu dan Kaymakli adalah contoh kota bawah tanah terbaik yang difungsikan sebagai tempat tinggal.
Kompleks terbesar kota bawah tanah di Cappadocia terdiri dari 18 lantai, sedalam 85 m. Di dalamnya terdapat air segar yang mengalir, ventilasi, tempat tinggal yang disekat-sekat, kamar, sumur, kuburan, gudang senjata, dan rute untuk melarikan diri. Satu kompleks ini dapat digunakan sebagai tempat tinggal bagi 20.000 orang. Untuk siklus udaranya dibuat 52 lubang udara, yang salah satunya mencapai kedalam 55 m. Beberapa sumur memang sengaja tidak terhubung dengan permukaan, kemungkinan ini digunakan untuk melindungi penghuninya dari keracunan pada saat terjadi penggerebekan.
Derinkuyu adalah kota kuno bawah tanah multi-level di distrik Derinkuyu, Provinsi Nevsehir, Turki. Dengan 13 lantai yang memanjang sampai kedalaman sekitar 85 m, kompleks yang cukup besar untuk tempat tinggal ribuan orang secara bersama-sama dengan ternak dan toko makanan toko. Derinkuyu merupakan kota kuno bawah tanah terbesar yang pernah digali di Turki dan merupakan bagian dari jaringan beberapa kompleks bawah yang pernah tanah ditemukan di Cappadocia.
Beberapa ahli Turki berpendapat bahwa bangsa Hittit yang membangun tingkat pertama Kota Derinkuyu untuk dijadikan sebagai gudang; karena cap-cap bangsa Hittit ditemukan penduduk setempat saat mereka membangun pondasi rumah mereka, dan adanya kota Hittit kuno Göllü Dagi yang berada 20 km sebelah barat daya Derinkuyu.Gua-gua pertama kemungkinan mulai diperdalam pada batuan vulkanik lunak di wilayah Kapadokia oleh bangsa Frigia (Phrygia), yaitu bagian dari bangsa Indo-Eropa kuno, pada abad ke-7 hingga ke-8 SM. Ketika pemakaian bahasa Frigia punah di zaman Romawi Kuno dan digantikan oleh kerabat dekatnya yaitu bahasa Yunani,  para penduduk yang kemudian telah beragama Kristen lalu menambahkan gua-gua bawah tanah mereka dengan bangunan kapel dan prasasti berhuruf Yunani.
Setelah wilayah ini jatuh di bawah kekuasaan Utsmaniyah, Kota Kuno Derinkuyu digunakan sebagai lubang perlindungan terhadap penguasa Muslim Turki. Hingga akhir abad ke-20, penduduk Kapadokia Yunani masih menggunakan kota bawah tanah untuk melarikan diri dari penindasan oleh pihak Utsmaniyah. Pada tahun 1909, ketika datang berita tentang pembantaian di Adana, sebagian besar penduduk Axo berlindung di ruang-ruang bawah tanah kota ini, dan selama beberapa malam tidak berani tidur di atas permukaan tanah. Ketika penduduk Kristen di wilayah tersebut terusir pada tahun 1923 dalam peristiwa pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki, kompleks bawah tanah tersebut lalu tidak ditempati lagi.
Derinkuyu pertama kali kembali ditemukan pada tahun 1963 secara tidak sengaja seorang penduduk menemukan sebuah pintu rahasia di sebuah rumah yang baru dibelinya. Dinding gua dibuka untuk mengungkapkan bagaimana kehidupan ribuan kota kuno bawah tanah yang dalamnya lebih dari 280 kaki. Pemukiman bawah tanah Derinkuyu dibuka untuk pengunjung pada tahun 1965, namun sejauh ini hanya 10% yang dapat dikunjungi. Untuk masuk ke dalamnya harus melalui terowongan serta orang harus merangkak untuk dapat masuk. Salah satu terowongan di tingkat ketiga Derinkuyu diyakini terhubung ke kota bawah tanah terdekat dari Kaymakli yang jaraknya  5 km. Hingga sekarang belum bisa dilakukan uji karbonat terhadap batu yang ada di dalam gua, sehingga sulit untuk mengungkapkan usia dari kota bawah tanag Derinkuyu. Secara keseluruhan luas kota kuno bawah tanah yang ada di Cappadocia sangat luas. Hasil scanning geo radiasi menunjukkan luasnya sekitar 65 kali lapangan sepak bola.
Pintu Masuk Ke Dalam Kota Bawah Tanah Derinkuyu

Sumber:

DERINKUYU: KOTA KUNO BAWAH TANAH TURKI DERINKUYU: KOTA KUNO BAWAH TANAH TURKI Reviewed by pkn4all on Agustus 17, 2015 Rating: 5

THE GREAT ZIMBABWE: KOTA KUNO DARI ZIMBABWE

Agustus 16, 2015


The Great Zimbabwe merupakan sebuah kota kuno yang diyakni telah ada sejak Zaman Besi. Terletak di Lodge, bagian Tenggara Zimbabwe, lebih tepatnya 19 mil atau 30 km dari Masvingo. Kota kuno ini sekarang hanya tinggal menyisakan reruntuhannya saja yang memanjang sekitar 200 hektar. Sebenarnya di Zimbawe dan Mozambik terdapat 150 reruntuhan batu besar yang mengindikasikan bekas kota kuno, tetapi reuntuhan di Lodge yang paling luas dan besar sehingga disebut “The Great Zimbabwe”.

Menurut Legenda setempat, “The Great Zimbabwe” ini dulunya merupakan taman bermain bagi para raksasa, karena lokasinya yang dikelilingi oleh bukit-bukit curam. Reruntuhan batu dari granit tersebar di wilayah ini dengan cara ditumpuk sehingga dapat membuat formasi batuan yang spektakuler.

Diperkirakan di sekitar lembah dari pusat reruntuhan ini dulunya dihuni oleh 10.000 sampai 20.000 warga Kerajaan Shona atau juga disebut Bantu. Ekonomi penduduknya didasarkan pada pertenakan sapi, budidaya tanaman, dan perdagangan emas di wilayah pantai Samudera Hindia. Hal ini membuat “The Great Zimbabwe” ini menjadi jantung dari sebuah Kerjaan yang berkembang pada periode abad ke-11 hingga ke-15. Dalam bahasa Zimbabwe, kata Shona berarti rumah batu. Orang-orang Shona telah tinggal di wilayah ini selama lebih dari 1000 tahun.
Situs ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu kompleks bukit, kompleks Enclosure (dapat diartikan sebagai pagar atau dinding), dan reruntuhan bebatuan. Kompleks bukit dan Enclosure ditandai dengan kontruksi dari batuan mortarless dan bagunan yang terbuat dari daga (tanah dan lumpur bata). Diantara kedua kompleks itu terdapat sejumlah gundukan besar sisa dari bagunan daga.

Kompleks bukit sebelumnya disebut sebagai Acropolis yang merupakan pusat spiritual dan keagamaan dari kota itu. Di tempat tersebut terdapat sebuah bukit curam yang terbuat dari tumpukan batu yang tingginya 262 kaki atau 80 meter. Selain itu juga terdapat reruntuhan yang memanjang 328 kaki atau 100 meter dan 148 kaki atau 45 meter. Reruntuhan-reruntuhan tersebut merupakan bagian tertua dari situs ini. Bukti tumpukan bebatuan ini menunjukan bahwa batu-batu pertama diletakkan pada sekitar tahun 900 M. Orang-orang membangunnya dengan memasukkan batu-batu granit alam yang dibentuk blok persegi panjang untuk membentuk dinding yang tebalnya 20 kaki (6 meter) dan tinggi 36 kaki (11 meter).



 Di sebelah selatan dari komplek bukit, terdapat komplek Anclosure yang merupakan struktur kuno tunggal terbesar yang ada di sub-Sahara. Dinding luarnya sepanjang 820 kaki atau 250 meter, dengan ketinggian maksimum 36 kaki atau 11 meter. Dinding ini membentuk sebuah lingkaran. Di dinding bagian dalam membentuk sebuah panel yang smpit sepanjang 180 kaki atau 55 meter yang mengarah ke kerucut Tower. Tinggi tower tersebut 33 kaki atau 10 meter dengan diameter 16 kaki atau 5 meter. Hingga sekarang belum diketahui maksud pendirian tower ini.
“The Great Zimbabwe ini mulai ditinggalkan pada abad ke-15. Penyabnya karena adanya penurunan perekonomian di wilayah ini. Penduduk saat itu sudah mulai meninggalkan pekerjaan batunya dan mulai menggunakan teknik tembikar yang didapatnya dari wilayah Khami, sebelah selatan dari wilayah reruntuhan ini.
Reruntuhan ini kemudian ditemukan kembali oleh penjelajah Eropa yang mengunjunginya pada akhir abad ke-19. Mereka percaya bahwa wilayah ini dulunya merupakan Kota Legendari Ophir yang merupakan lokasi tambang Raja Salomo. Bersamaan dengan itu pula ditemkan patung-patung batu dalam bentuk rupa burung dalam reruntuhan itu. Oleh sebab itu pada masa sekarang, bendera negara Zimbawe menjadikan burung itu sebagai simbol negaranya.

Sumber:

THE GREAT ZIMBABWE: KOTA KUNO DARI ZIMBABWE THE GREAT ZIMBABWE: KOTA KUNO DARI ZIMBABWE Reviewed by pkn4all on Agustus 16, 2015 Rating: 5

Yaodong: Permukiman dalam Gua dari Masa Kuno

Agustus 15, 2015

Penduduk dunia saat ini jika dihitung pasti akan lebih banyak dari jaman manapun yang pernah dicatat sejarah, dan jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah secara eksponensial beberapa decade mendatang. Hal ini menjadi perhatian bagi beberapa orang apakah sumberdaya bumi saat ini mampu untuk terus menyangga kehidupan manusia. Sebagai akibatnya saat ini banyak orang mulai berusaha menemukan berbagai alternatif teknologi ramah lingkungan seperti energi matahari dan produk organik. Namun sebenarnya alternatif  teknologi ramah lingkungan ini tidak selalu harus bergantung pada penelitian terkini yang canggih, sebagai contohnya di masa kuno adalah Yaodong, suatu bentuk permukiman yang dapat ditemukan di banyak lokasi di China. Dalam bahasa China, Yaoding berarti gua tempat pembakaran yang dinamakan seperti itu berdasarkan kemiripan interior dengan kondisi di dalam tungku pembakaran tradisional di masa itu. Yaodong ini umumnya ditemukan di provinsi tengah bagian utara China seperti Shanxi, Shaanxi, Gansu, dan Henan yang umumnya terletak di dataran tinggi.

Rumah Gua Yaodong tradisional di Shanxi, China

Beberapa orang menyebutkan bahwa Yaodong pertama kali muncul pada jaman dinasi Qin sekitar abad ketiga sebelum masehi. Lebih dari dua milinieum kemudian, yaodong masih menjadi pilihan bagai pemukim yang tinggal di dataran tinggi di wilayah ini dan diperkirakan sekitar 75% dari 40 juta penduduk di dataran tinggi wilayah ini tinggal di struktur semacam ini.

Yaodong dapat dibagi menjadi beberapa tipe, tergantung pada kondisi topografi di lokasi dimana struktur ini dibangun. Sebagai contoh, di lokasi dimana perbukitan tersedia, Yaodong akan dibangun di dalam lereng, dan sebuah bukit mungkin berisi beberapa tingkat Yaodong. Sebagai contoh, sebuah hotel Yaodong berlantai delapan dengan 300 kamar dapat ditemukan di utara kota Yan/an di provinsi Shaanxi. Sedangkan untuk lokasi dimana tidak terdapat perbukitan, Yaodong dapat dengan mudah dibangun ke dalam tanah. Tembok segi empat dengan kedalaman sekitar 5 hingga 8 meter akan digali pertama kali ke dalam tanah. Selanjutnya Yaodong akan dibangun dengan jalan membangun tembok-tembok atau sekat di dalam tembok segiempat tersebut. 

Komplek bangunan yang umum yang ditemui di Shaanxi atau Henan. Penduduk bermukim di dalam gua karena alasan praktis.

Terdapat pula Yaodong yang dibangun tanpa perlu menggali lereng atau melubangi tanah. Cara lain yang digunakan adalah dengan membuat kerangka bangunan-bangunan dengan menggunakan batu atau bata. Kemudian tanah diisikan pada ruang-ruang kosong diantara bangunan-bangunan Yaodong tersebut, termasuk digunakan untuk menutup atap struktur tersebut.

Penggunaan yang berkelanjutan dari Yaodong di dataran tinggi ini selama ribuan tahun ini mungkin dikarenakan alasan keekonomisan dan desain yang efisien. Dalam hal bahan bangunan, hanya tanah lokal yang digunakan dalam bangunan ini yang relatif mudah didapatkan ketimbang kayu atau batu. Sebagai tambahan tanah adalah insulator panas yang efisien sehingga dapat mempertahankan suhu ruangan untuk hangat selama musim dingin atau dingin selama musim panas berlangsung.

Fitur unik Yaodong lainnya adalah kang, yaitu semacam sejenis ranjang berpenghangat. Satu ranjang dihubungkan ke sebuah tungku dan di sisi lainnya disambungkan dengan lubang pembuangan. Kang sendiri berongga di dalamnya sehingga memungkinkan panas dan asap mengalir dari tungku ke lubang pembuangan dan proses ini kemudian menghangatkan kasur dan ruangan.

Ilustrasi dari sebuah kang yang besar yang diisi oleh para tamu yang berbagi ruangan di wilayah tak bertuan di Tonghua Jilin.

Di beberapa decade terakhir, Yaodong telah menarik perhatian peneliti. Permukiman tradisional ini dianggap sebagai salah satu bentuk desain yang berkelanjutan. Digambarkan bahwa Yaodong sebenarnya merupakan refleksi dari sebuah konci konsep tradisional China yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Walau mungkin Yaodong merupakan struktur unik yang dimiliki oleh dataran tinggi di China, ide dari bangunan ini telah popular di masyarakat saat ini.

Ketika mungkin Yaodong tidak dapat ditiru untuk dibangun di bagian China yang lainnya atau di wilayah lain di dunia, konsep ramah lingkungannya telah menginspirasi para peneliti dari seluruh penjuru China untuk memperbaiki arsitektur bangunan di beberapa wilayah lain di China dan membuatnya lebih berkelanjutan untuk waktu yang lama.

Gaya Pemukiman Yaodong di Yan’an, Shanxi, China.

Walaupun demikian, terlepas dari kelebihan dari permukiman Yaodong ini, struktur ini memiliki satu kelemahan mendasar yaitu sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan bencana alam. Sebagai contoh pada 23 Januari, 1556, terjadi gempa bumi paling mematikan dalam sejarah yaitu gempa bumi yang menghantam provinsi Shaanxi di China. Diperkirakan 830.000 orang tewas. Sekitar 849 kilometer persegi wilayah hancur dan di beberapa kabupaten hanya 40% penduduk yang selamat. Di masa itu jutaan orang tinggal di dalam Yaodong dan karena tanah di wilayah ini merupakan tanah yang mudah tererosi oleh angin dan air, gempa bumi telah memicu tanah longsor yang menhancurkan gua-gua dan menghasilkan suatu bencana yang merenggut banyak korban jiwa.

  
Sumber
Bai, M., 2015. Yaodong, Unique Dwelling in Loess Plateau. [Online]
Available at: http://www.cits.net/china-guide/china-traditions/yaodong-cave-dwelling.html
Liu Jiaping et al., 2002. An Instance of Critical Regionalism: New Yaodong Dwellings in North-Central China. [Online]
Available at: http://iaste.berkeley.edu/pdfs/13.2f-Spr02liu-wang-yang-sml.pdf
www.allamericanpatriots.com, 2006. Chinese Cave Dwellings Inspire Sustainable Design. [Online]
Available at: http://www.allamericanpatriots.com/node/14551
www.worldhabitatawards.org, 2006. The New Generation of Yaodong Cave Dwellings, Loess Plateau. [Online]
Available at: http://www.worldhabitatawards.org/winners-and-finalists/project-details.cfm?lang=00&theProjectID=314
Yaodong: Permukiman dalam Gua dari Masa Kuno Yaodong: Permukiman dalam Gua dari Masa Kuno Reviewed by pkn4all on Agustus 15, 2015 Rating: 5
ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.