Seo Services
Seo Services

Gaya Berbusana Bangsa Nubia Kuno (Nenek Moyang Bangsa Mesir)

Oktober 30, 2015
Bangsa Nubia merupakan nenek moyang dari bangsa Mesir Kuno. Sebelum abad ke-4 M, dan sepanjang zaman purba klasik, Nubia dikenal dengan nama Kush. Bahasa dan budayanya menjadi cikal bakal bagi para Firaun dengan bahasa Hieroglyphnya. Bangsa Nubia diperkirakan telah ada sejak lama. Bangsa Nubia yang awalnya merupakan kerajaan yang merdeka berhasil dikuasai kerajaan Mesir Kuno pada 2.000 tahun SM. Kebanyakan wilayah Nubia pada zaman modern ini terletak di Sudan Utara dan sebagian di Mesir.  Sekitar tahun 750  SM   berdiri  Kerajaan  Sudan  di Nabtah (Sudan utara) yang  bercorak Mesir  dalam  agama  dan peradabannya.
Bangsa Nubia purba atau bangsa Khus memiliki beragam jenis pakaian. Dari hasil observasi pada makam kuno yang berasal dari periode awal sejarah Sudan menunjukkan bahwa pakaian yang dikenakan pada masa itu sebagian besar terbuat dari kulit dan kain serat. Cawat, rok, dan sandal ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak di dalam makam tersebut. Perhiasaan juga ditemukan dalam jumlah banyak di makam itu seperti kalung, gelang, anting-anting, cicin, bulu burung unta, dan manik-manik. Bahan hiasan pribadi juga banyak ditemukan, seperti panci kohl, dan perhiasan yang terbuat dari manik-manik kerang, bulu burung unta, tembaga, dan gading. Bangsa Nubia purba dan Mesir Kuno memiliki pakaian yang sangat mirip karena mereka berdua berkembang peradaban dekat tepi sungai Nil dengan sumber daya yang sangat mirip yang tersedia untuk mereka
Pria Kush mengenakan tunik yang terselip di bawah ikat pinggang mereka dan terikat di depan mereka menyerupai dasi kupu-kupu. Wanita mengenakan sepotong kain dengan jumbai menjuntai atau mengenakan gaun panjang lurus dengan satu atau dua tali. Juga mengenakan hiasan kepala termasuk ikat kepala, sebuah gelang besar, dan gelang lengan. Perempuan dari kelas sosial yang lebih tinggi mengenakan pakaian yang sangat tipis yang praktis tembus dan harus menghiasi diri dengan perhiasan sebanyak mungkin untuk menegaskan status sosial mereka.
Firaun mengenakan topi tengkorak sebagai mahkota mereka. Kobra yang melekat pada ikat kepala emas yang dikenakan di atas kupluk. Penguasa Kush selalu mengenakan kobra untuk menunjukkan bahwa mereka adalah penguasa baik di Nubia dan Mesir.
Orang-orang di Mesir kuno dan Nubia tidak sering memakai sepatu. Mereka hanya mengenakan sepatu untuk acara-acara khusus. Mereka biasa pergi tanpa alas kaki. Orang kaya memakai sandal kulit sedangkan orang miskin mengenakan sandal yang terbuat dari alang-alang anyaman.
Perhiasan yang dikenakan di wilayah sungai Nil kuno bertujuan untuk menunjukkan kehebatan keuangan seseorang. Orang juga percaya bahwa memakai perhiasan membuat mereka lebih menarik bagi para dewa. Sama seperti perhiasan, make-up yang dikenakan oleh pria dan wanita. Mereka menggunakan kohl hitam sebagai eyeliner untuk garis mata mereka.

Sumber:




Gaya Berbusana Bangsa Nubia Kuno (Nenek Moyang Bangsa Mesir) Gaya Berbusana Bangsa Nubia Kuno (Nenek Moyang Bangsa Mesir) Reviewed by pkn4all on Oktober 30, 2015 Rating: 5

(Mencoba) Menelusuri Nenek Moyang Suku Eskimo

Oktober 29, 2015
Wilayah utara dan selatan bumi merupakan wilayah terdingin di planet ini. Meskipun demikian bukan berarti tidak ada manusia yang tinggal di tempat tersebut. Di wilayah utara, tepatnya di kawasan Alaska terdapat suku Eskimo yang tinggal menetap. Meskipun demikian tidak ada yang tahu kapan pertama kali suku Eskimo tiba di Alaska. Diperkirakan setidaknya 6.000 tahun yang lalu.
Awalnya suku Eskimo menghuni barat daya Alaska. Mereka datang dari pesisir Siberia sekitar 4.500 tahun yang lalu. Adapula Arkeolog yang berspekulasi bahwa mereka telah tinggal di pantai Alaska ini sejak 8.000 tahun yang lalu. Suku Eskimo kemudian tinggal di sepanjang utara, barat, dan selatan pantai Alaska
Sekarang ini suku Eskimo menduduki pantai Alaska barat, wilayah Arktik, dan daerah pesisir Tengah Selatan Alaska. Mereka biasanya dikelompokkan di desa-desa yang jumlah penduduknya 50 sampai 150 jiwa, meskipun beberapa populasi desa mencapai 500 jiwa. Suku Eskimo menetap di berbagai tempat. Beberapa tinggal di pulau-pulau berbatu, beberapa di kawasan hutan, beberapa di daerah tundra, dan dekat air yang tidak membeku di musim dingin. Kebanyakan mereka hidup di pantai sementara yang lain tinggal di pedalaman. Karena berbagai tempat mereka tinggal, kelompok suku Eskimo mengembangkan sejumlah perbedaan budaya.
Sebuah teori "prasejarah genetik" memberikan gambar terbaik yang pernah dirangkai bagaimana kawasan Artik Amerika Utara dapat mereka dihuni, dari 6.000 tahun yang lalu hingga saat ini. Urutan DNA dari keluarga dan penduduk kuno menunjukkan hanya orang Siberia yang masuk ke Alaska dan menghasilkan “Paleo-Eskimo”, yang hilang sekitar 700 tahun yang lalu. Sedangkan suku Inuit modern yang menjadi penduduk asli Amerika muncul dari migrasi yang berbeda.
Pemahaman tentang sejarah suku Eskimo ini sebagian besar didasarkan pada artefak budaya yang digali oleh para arkeolog. Penelitian tersebut melibatkan 50 jurnalis yang berasal dari seluruh dunia, dan diterbitkan dalam jurnal Science.
Sebuah populasi pertama Eskimo telah tinggal menetap dan mengalami kondisi alam Artik yang keras hampir selama 5.000 tahun. Para peneliti pra sejarah Amerika Utara telah lama tidak setuju tentang garis keturunan masyarakat Arctik, mulai dari kedatangan pertama mereka dan aktivitas berburu sapi dan rusa yang mereka lakukan. Setidaknya ada empat kelompok budaya lain termasuk suku Inuit modern dan mereka semua memiliki budaya berburu di laut.

"Sejak tahun 1920-an atau lebih, telah banyak dibahas apa hubungan antara kelompok-kelompok budaya yang ada di Artik," kata penulis senior Prof. Eske Willerslev dari Natural History Museum of Denmark, yang merupakan bagian dari University of Copenhagen.
"Semua jenis hipotesis telah diajukan. Semuanya dari kontinuitas lengkap antara orang-orang pertama di Kutub Utara dan hubungannya dengan suku Inuit. Sementara peneliti lain berpendapat bahwa Saqqaq dan Dorset serta Thule adalah orang-orang yang berbeda." Ketiga budaya tersebut semuanya menduduki utara dari Amerika Utara. Saqqaq sampai 2.500 tahun yang lalu, diikuti oleh serangkaian budaya Dorset dan kemudian Thule (nenek moyang Inuit) dari sekitar 1.000 tahun yang lalu.

Menggunakan DNA dari lebih dari 150 sisa-sisa manusia purba, para peneliti menunjukkan bahwa semua masyarakat Saqqaq dan Dorset dapat disebut sebagai Paleo-Eskimo, mewakili garis keturunan genetik tunggal. Mereka semua berasal dari migrasi yang melintasi Selat Bering dari Siberia yang dimulai sekitar 6.000 tahun yang lalu.
"Sebuah populasi pendiri tunggal menetap, dan mengalami kondisi yang lingkungan dari Arktik yang keras, selama hampir 5.000 tahun - selama periode waktu itu budaya dan gaya hidup berubah sehingga menjadi wakil unit budaya yang berbeda," jelas Dr Maanasa Raghavan.
Dia menjelaskan bahwa hal ini adalah biasa dalam studi orang-orang kuno, dan menyarankan bahwa perubahan budaya diidentifikasi melalui alat dan sisa-sisa benda lainnya, meskipun ini bukan cara terbaik untuk mengukur perpindahan penduduk kuno.
Temuan juga mengkonfirmasi bahwa sebelum budaya Paleo-Eskimo tiba-tiba menghilang sekitar 700 tahun yang lalu, tidak ada pencampuran antara mereka (Paleo Eskimo) dan nenek moyang Inuit, yang muncul dari, gelombang kedua migrasi Siberia yang berbeda.
Penanggalan karbon menunjukkan mereka mungkin telah terjadi tumpang tindih di Greenland dan Kanada utara hingga beberapa abad, namun sisa-sisa budaya tidak dapat berbohong bahwa tidak ada interaksi apapun. Paleo-Eskimo terus menggunakan alat-alat batu yang dipipihkan, sementara Thule menggunakan tanah dan batu untuk menulis.
Tidak adanya genetik cross-over (persilangan genetik) mungkin menunjukkan bahwa penduduk sebelumnya mati sebelum Thule tiba; hal itu juga "menimbulkan pertanyaan", menurut Prof William Fitzhugh, penulis lain dari studi ini, yang berpendapat adanya kemungkinan "genosida prasejarah".
Prof Fitzhugh, dari Smithsonian Institute di Washington DC, mengatakan hilangnya Paleo-Eskimo dalam selama kurun waktu dari 100 atau 150 tahun, mulai seluruh penduduk, serta tradisi budaya adalah suatu misteri. Namun legenda Inuit menunjukkan adanya hubungan persahabatan antara nenek moyang Thule mereka dan "raksasa lembut" yang mendahului mereka. Prof Fitzhugh berspekulasi: "Kami tidak memiliki bukti yang baik bahwa ada permusuhan antara orang Dorset dan orang-orang Thule".
Ada banyak lagi cara untuk mencari tahu dan menggambarkan "bab pembuka dalam sejarah genetik Dunia Baru Arktik". Secara keseluruhan, temuan menambahkan adanya "gelombang keempat" di pemukiman Dunia Baru Arktik, dan mengkonfirmasi bahwa semua Paleo-Eskimo muncul dari migrasi awal yang berbeda.
Setelah membandingkan sampel kuno dengan genom dari orang-orang yang hidup, para peneliti menyimpulkan bahwa, gelombang berikutnya yang terpisah memunculkan orang-orang Thule (dan keturunan mereka Inuit), serta dua kelompok yang berbeda dari penduduk asli Amerika yang bermigrasi lebih jauh ke selatan. Hal ini bertentangan dengan studi genetik sebelumnya, yang menunjukkan awal dikenalnya budaya Arktik, Saqqaq, muncul dari salah satu dari dua gelombang kedatangan leluhur penduduk asli Amerika.

Sumber:
(Mencoba) Menelusuri Nenek Moyang Suku Eskimo (Mencoba) Menelusuri Nenek Moyang Suku Eskimo Reviewed by pkn4all on Oktober 29, 2015 Rating: 5

Tradisi Kuliner Bangsa Yunani Kuno

Oktober 28, 2015
Diperkirakan perkampungan Yunani kuno mulai berdiri pada 500 SM dengan jumlah penduduk mencapai 2.000.000 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang sebanyak itu maka akan diperlukan persediaan pangan yang besar. Berbicara mengenai pola makanan masyarakat Yunani saat itu tidak terlepas dari kesulitan dalam pertanian. Biasanya pola masakan Yunani terdiri dari Gandum, minyak zaitun, dan anggur.
Dalam sehari orang-orang Yunani makan sebanyak 3-4 kali. Menu sarapan terdiri dari roti gandum yang dicelupkan ke dalam milk shake, terkadang dilengkapi dengan buah ara atau buah zaitun. Mereka juga makan pancake yang disebut τηγανίτης/tēganitēs (kata Yunani kuno ini berasal dari kata “wajan”). Adonan pancake Teganites ini dibuat dari tepung terigu, madu, dan curdled susu. Terdapat pula pancake lain yang juga sering digunakan untuk sarapan yaitu σταιτίτης (staititēs). Makanan ini juga terbuat dari adonan tepung, tetapi diberi taburan wijen, keju, dan madu di atas pancake ini.

Sementara untuk makan siang, orang-orang Yunani kuno melakukannya pada tengah hari atau sore hari. Makan malam merupakan waktu makan yang paling penting, dan umumnya berlangsung pada malam hari. Terkadang pada sore hari orang-orang Yunani kuno juga makan, tetapi yang disajikan  merupakan makanan ringan tambahan yang disebut hisperisma (secara harfiah bearti “siang-malam”).
Pria dan wanita mengambil makanan mereka secara terpisah. Apabila  rumah terlalu kecil, maka pria makan terlebih dahulu dan wanita sesudahnya. Sedangkan Budak hanya mendapatkan makan malam. Aristoteles mencatat bahwa orang miskin tidak memiliki budak, akan meminta istri atau anak-anak mereka untuk melayani makanan. Ini bertujuan untuk menghormati ayah yang bekerja mencari nafkah.
Orang-orang Yunani kuno biasanya makan sambil duduk di kursi atau bangku yang digunakan untuk jamuan makan.  Meja tinggi untuk makanan normal dan rendah untuk perjamuan. Awalnya meja berbentuk persegi panjang. Tetapi pada abad ke-4 SM, meja berbentu bulat, dengan kaki mejs berbentuk kaki binatang (misalnya cakar singa). Roti datar dapat digunakan sebagai piring, tetapu mangkuk yang lebih umum.
Piring mulai digunakan pada periode Romawi yang kadang-kadang terbuat dari logam mulia atau kaca. Cutlery tidak sering digunakan di meja. Swmentara penggunaan garpu tidak diketahui. Orang-orang Yunani Kuno makan dengan jari-jari mereka. Pisau digunakan untuk memotong daging. Sendok digunakan untuk sup dan kaldu. Potongan roti (πομαγδαλία apomagdalia) dapat digunakan untuk sendok makanan atau sebagai serbet, untuk menyeka jari.
 Pada awalnya sajian makanan Yunani Kuno berdasarkan pola makan daging. Seiring berjalannya waktu terjadi perubahan. Daging menjadi bagian kurang penting karena digantikan oleh sayuran dan buah. Dengan iklim daerah Yunani yang baik, membuat tanah Yunani menjadi subur sehingga tumbuhan dapat berkembang. Disamping itu Yunani telah memiliki sistem irigasi yang baik. Berikut beberapa bahan makanan yang sering digunakan oleh penduduk Yunani kuno.
Roti
Roti dalam bentuk kue barley disajikan dengan makanan atau dimakan secara terpisah. Roti terbuat dari gandum juga dimakan, dan tepung dijual di pasar Athena dan tempat lain. Gandum dari koloni Yunani di Italia selatan itu dikirim ke Athena melalui pelabuhan Piraeus dan digiling menjadi tepung putih yang sangat lembut.
Ikan
Yunani daratan dan pulau-pulau kecil Yunani memiliki garis pantai yang panjang dan laut luas yang bermafaat bagi banyak orang. Baik ikan kecil murah dan mahal dapat laris di pasar. Jenis-jenis ikan yang dibawa ke darat sangat bervariasi. Pasar ikan sangat ramai. Ikan “sayap” dapat biasa dimasak dengan anggur, cuka, minyak zaitun, dan caper. Mullet, bream laut, ikan terbang, sarden, ikan tongkol dan turbot dapat tertangkap dalam jumlah besar. Semua jenis kerang, keong, periwinkles, conches, tiram, remis, landak laut, udang, cumi-cumi dan gurita juga menjadi makanan favorit.
Daging
Daging umumnya dianggap terbaik saat direbus atau dipanggang. Sosis matang dijual di pasar Athena dan kota-kota lain. Babi adalah jenis daging yang paling populer. Babi liar termasuk makanan enak.  Daging domba dan sapi juga dimakan.
Sayur-sayuran
Sayuran yang sangat penting dalam menu diet masyarakat Yunani kuno. Sayuran hijau, horta (dandelion), dikumpulkan, direbus dan dimakan panas atau dingin. Asparagus, adas, seledri, mentimun, labu, labu, kol, kacang polong, bawang, raddish dan selada juga sangat populer.  Tanaman Jelatang yang berbau menyengat dan dapat membuat gatal, juga dapat dijadikan makanan bergizi baik. Berbagai tanaman hutan juga dapat dijadikan sebagai makanan, seperti akar Iris liar dan artichoke. Jamur dan truffle liar.
Madu
Dari semua makanan dari dunia kuno, madu adalah salah satu yang paling ajaib dan penting. Zeus, raja para dewa, diyakini memakan susu kambing dan madu. Sarang lebah disimpan di farmsteads. Madu digunakan untuk semua jenis pemanis, seperti gula modern, serta penyedap untuk biskuit, kue, roti dan saus. Selain itu madu juga digunakan dalam obat-obatan dan untuk luka. Honeycomb dimakan dalam bentuk alami.
Buah dan Kacang
Keduanya dapat dimakan pada saat masih segar atau kering. Pohon pir, mulberry, ceri dan apel dapat tumbuh liar. Ada pula plum, dan sepupunya, damsons (disebut demikian karena pertama kali datang dari Damaskus). Bullaces, merupakn jenis plum liar yang dapat dimakan, blackberry dan buah liar lainnya juga tumbuh subur di Yunani. Buah ara, baik segar dan kering, umum dijadikan kismis. Delima diimpor dari Siprus dan banyak pulau-pulau Yunani lainnya. Varietas anggur datang dari seluruh Yunani. Arbutus - pohon strawberry - memiliki buah merah yang lezat ketika mereka matang. Persik sangat populer seperti semua jenis melon. Quince yang liar juga menjadi bagian makanan Yunani kuno dan yang terbaik dikatakan berasal dari pulau Cos. Kenari - disebut Royal Nut oleh orang Yunani kuno - banyak ditanam di Yunani dan koloninya. Kacang Beech juga dimakan seperti chestnut, pinus kernel dan almond.
Zaitun
Zaitun memiliki perhatian khusus dalam tradisi makanan Yunani Kuno dan kontribusi utama dalam masakan Yunani. Athena, Dewi Kebijaksanaan, Pelindung Kota, diyakini telah memberikan pohon zaitun ke kota Athena dan kemudian menyebar ke seluruh Yunani. Selain sebagai bahan makanan, zaitun juga menjadi minyak. Minyak ini adalah satu-satunya bahan bakar yang tersedia untuk lampu dari tanah liat atau logam.


Tradisi Kuliner Bangsa Yunani Kuno Tradisi Kuliner Bangsa Yunani Kuno Reviewed by pkn4all on Oktober 28, 2015 Rating: 5

Sejarah Awal Terciptanya Lipstik Kuno

Oktober 07, 2015
Dalam diri manusia pada dasarnya selalu terdapat keinginan agar terlihat berbeda dengan manusia lainnya. Mulai dari pakaian, sepatu, perhiasan hingga kosmetik, merupakan cara manusia untuk berpenampilan berbeda. Meskipun demikian kosmetik menjadi yang paling nyata untuk mengubah penampilan seseorang. Salah satu kosmetik yang telah ada sejak lama bahkan sejak masa sebelum masehi (sekitar 5000 tahun yang lalu) adalah lipstik. Bangsa-bangsa kuno menghias wajah mereka, termasuk menghias bibirnya sebagai bagian dari ritual atau upacara keagamaan. Bahkan juga untuk pengobatan, karena lipstik dapat melindungi bibir. Lipstik tidak hanya digunakan oleh perempuan tetapi juga laki-laki.


Pada awalnya lipstik dibuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam seperti buah dan tanaman. Awalnya lipstik mulai muncul dalam peradaban di Timur Tengah, Afrika Utara, dan India. Perempuan Mesopotamia yabng pertama kali mulai memperkenalkan lipstik  untuk menghias bibir mereka dengan glitter serbuk yang berasal dari hasil pengilingan batu permata. Tentu saja cara ini juga menunjukkan status sosial dan kekayaan perempuan. Sementara para perempuan di peradaban Lembah Sungai Indus juga telah menggunakan lipstik secara terartur. Hal yang sama juga terjadi dalam masyarakat Mesir Kuno. Di wilayah ini pembuatan lipstik telah mengalami kemajuan dibandingkan peradaban kuno lainnya. Pengguna lipstik dalam bangsa Mesir berasal dari berbagai kalangan. Bagi mereka yang berasal dari kalangan kelas tinggi seperti anggota kerajaan dan pendeta akan menggunakan beberapa jenis lipstik. Bahkan beberapa jenis lipstik terbuat dari resep yang mengandung bahan-bahan beracun yang bisa menyebabkan penyakit serius. Masyarakat Mesir kuno lah yang mulai memperkenalkan warna carmine (warna cerah seperti merah) yang saat itu terbuat dari ekstrak tubuh serangga cochineal (bahkan teknik ini masih digunakan sampai sekarang). Sedangkan untuk mendapatkan warna unggu, menggunakan rumput laut yang dicampur dengan berbagai minyak dan lilin. Sebagai bukti kemajuaan bangsa Mesir kuno dalam bidang kosmetik, dapat melihat gambaran Neferititi dan Cleopatra.

Selam abad pertengahan, penggunaan lipstik dihapuskan di Eropa. Kondisi kehidupan yang keras, perang yang berkepanjangan, kemiskinan, persediaan obat-obatan yang sedikit, wabah penyakit, kekurangan makanan, dan kondisi sulit lainnyanya, menyebabkan pada periode itu industri kosmetik atau fashion tidak mengalami kemajuan. Dogma Gereja yang menjadi pedoman utama dan terpenting dalam masyarakat saat itu ikut mendeskreditkan fungsi kosmetik. Gereja merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk menjaga hukun fashion saat itu. Sayangnya, Gereja mengeluarkan kebijakan yang mengatakan bahwa lipsti berhubungan denga jemaah dan kultus setan. Karena itu, hanya masyarakat kelas rendah seperti pelacur yang terus menggunakan lipstik dan juga seniman yang sesekali melukis diri atau wajahnya dengan lisptik.
Salah satu momen paling penting dalam sejarah lipstik terjadi selama zaman keemasan Islam ketika ahli kecantikan kimia terkenal, Abu al-Qasim al-Zahrawi berhasil menyempurnakan formula untuk lipstik padat dan wangi. Ini merupakan dasar untuk semua lipstik modern yang dapat ditemukan di setiap toko fashion saat ini. Beberapa abad kemudian, lipstik kembali populer pada masa Inggris diperintah oleh Ratu Elizabeth I (1558 - 1603), tetapi hanya untuk sementara waktu. Barulah pada akhir abad ke-19 ketika kemajuan industri berkembang pesat, industri kecantikan Perancis mulai memproduksi lipstik untuk penjualan komersial. Dari titik ini, lipstik perlahan-lahan menjadi lebih populer.

Sumber:

Sejarah Awal Terciptanya Lipstik Kuno Sejarah Awal Terciptanya Lipstik Kuno Reviewed by pkn4all on Oktober 07, 2015 Rating: 5

“Taxila” Kota Kuno di Pakistan Yang Selalu Diperebutkan

Oktober 05, 2015
Taxila adalah reruntuhan kota kuno yang terlatak di barat laut Pakistan atau sekitar 22 mil (35km) dari barat laut Rawalpindi. Pada masa jayanya, sumber kemakmuran kota ini berasal dari lokasinya yang strategis di persimpangan tiga rute perdagangan besar yaitu dari India Timur, Asia Barat, dan Kashmir (Asia Tengah). Ketika rute-rute perdagangan ini mengalami kemunduran, maka Kota Taxila juga ikut tenggelam. Pada akhirnya dihancurkan oleh Dinasti Hun pada abad ke-5 M. UNESCO menetapkan kota kuno Taxilia sebagai situs Warisan Dunia pada tahun 1980.


Kota kuno Taxila ini diketahui dari referensi dalam sumber-sumber sastra India dan Yunani-Romawi serta dari catatan dua peziarah Budha Cina, Faxian dan Xuanzang. Secara harfiah Kota Taxila berarti "City of Stone Cut" atau "Rock of Taksha". Sementara itu penuls Yunani menyebut Taxila dengan sebutan Takshashila, yang didasarkan menurut epik Ramayana India yaitu Bharata, adik dari Rama, inkarnasi dari dewa Hindu Wisnu.
 Nama kota ini sesuai dengan nama anak Bharata Taksha, penguasa pertama kota ini. Epik besar India Mahabharata, menurut tradisi, pertama kali dibacakan di Taxila mengenai pengorbanan besar dari Raja Janamejaya, salah satu pahlawan dari cerita tersebut. Sedangkan dalam literatur Buddha, terutama dalam Jataka, menyebutnya sebagai ibu kota Kerajaan Gandhara dan sebagai pusat pembelajaran. Gandhara juga disebutkan sebagai “satrapy” atau provinsi, dalam prasasti dari Kekaisaran Achaemenid (Persia) pada masa Raja Darius I abad ke-5 SM.

Taxila, sebagai ibukota Gandhara, berada  di bawah kekuasaan Achaemenid selama lebih dari satu abad. Ketika Kaisar Alexander Agung menyerang India di 326 SM, Ambhi (Omphis), penguasa Taxila, menyerahkan kota. Sejarawan Yunani berpandangan bahwa para penakluk Macedonia menyebut Taxila sebagai kota yang kaya, makmur, dan teratur.
Pada satu dekade setelah kematian Kaisar Alexander Agung, Taxila menjadi bagian dalam Kekaisaran Maurya yang didirikan oleh Chandragupta dan menjadi ibukota provinsi. Namun, ini hanya sementara. Dalam sejarahnya, Taxila kembali mengalami penaklukan dari barat. Setelah tiga generasi Kekaisaran Maurya, kota dianeksasi oleh Kerajaan Yunani yaitu Baktria sampai awal abad ke-1 SM. Setekah itu Taxila dikuasai oleh Shakas atau Scythia dari Asia Tengah dan oleh Partia yang memperintahnya hingga pertengahan abad ke-1 M. Pada awal kemunculan Kristen, Taxila dikunjungi oleh Rasul Thomas pada periode pemerintahan Parthia.
Taxila diambil alih dari Partia oleh Kerajaan Kushan di bawah pimpinan Kujula Kadphises. Pada abad ke-4 M Kerajaan Sasania di bawah kendali Raja Shapur II (309-379) tampaknya telah menaklukkan Taxila, sebagaimana dibuktikan oleh banyak koin tembaga Sasania yang ditemukan di sana. Ada sedikit informasi tentang pendudukan Sasania, tapi, ketika Faxian mengunjungi kota pada sekitar awal abad ke-5 M, ia menemukan sebuah pusat berkembangnya tempat-tempat suci Buddha dan biara-biara.
Tak lama setelah itu kota ini diserang oleh bangsa Hun dan Taxila mulai hancur. Xuanzang, mengunjungi kota ini di abad ke-7 M, dalam cataannya ia menuliskan bahwa kota ini hancur dan sunyi. Penggalian kota ini kembali dimulai oleh Sir Alexander Cunningham, ayah dari seorang arkeologi India, pada tahun 1863-1864 dan 1872-1873. Ia mengidentifikasi kota ini sebagai situs lokal yang dikenal sebagai Saraikela. Pekerjaan ini dilanjutkan oleh Sir John Hubert Marshall, selama 20 tahun untuk menggali dan mempelajari situs kuno ini.




Sumber:

“Taxila” Kota Kuno di Pakistan Yang Selalu Diperebutkan “Taxila” Kota Kuno di Pakistan Yang Selalu Diperebutkan Reviewed by pkn4all on Oktober 05, 2015 Rating: 5

10 Avatar Dewa Wisnu di Dunia Bag III, Narahima dan Vamana

Oktober 04, 2015
1. Narashima

Narasimha adalah avatar ke empat dari Dewa Wisnu. Nama lainnya Nrusimha, Narasingh, dan Narasingha. Dalam avatar ke empat ini, Dewa Wisnu digambarkan sebagai sosok setengah manusia dan setengah singa. Dari leher hingga tubuh bagian bawah menyerupai manusia, sedangkan wajahnya seperti singa, memiliki kumis yang besar, gigi tajam di mulutNya dan cakar di kuku tanganNya.
Kisah Avatar Narasimha ini berkaitan dengan Avatar Dewa Wisnu sebelumnya yang berwujud sebagai babi atau Varaha. Menurut legenda, Dewa Wisnu menjelma sebagai Nrusimha untuk membunuh iblis Hiranyakasipu (saudara Hiranyaksha yang dibunuh oleh Avatar Varaha.
 Saudara kembar Hiranyaksha adalah Hiranyakasipu yang ingin membalas dendam pada Dewa Wisnu. Hiranyakasipu juga ingin menjadi penguasa dari tiga dunia (Surga, Bumi, dan Pathala/Dunia Bawa), maka ia pergi ke Gunung Mandarachala dan mulai pertapaannya selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kekuatan dan penebusan dosa kepada Dewa Brahma. Setelah bertapa lama, Dewa Brahma muncul dihadapannya. Hiranyakasipu meminta keabadian sebagai hadiah dari pengorbanaanya untuk bertapa. Tetapi Dewa Brahma tidak mengabulkannya. Maka Hiranyakasipu meminta agar dia tidak dapat dibunuh oleh manusia atau binatang, setan atau dewa. Ia juga meminta agar tidak dapat mati pada siang atau malam. Tidak dapat dibunuh dengan baja, batu atau kayu, baik di dalam atau di luar ruangan. Tidak dapat mati di bumi atau di langit. Dewa Brahma setuju dan mengabulkan keinginannya.
Sementara itu, istri Hiranyakasipu, Kayadhu, melahirkan anaknya yang diberi nama Prahlad dan tumbuh menjadi pemuja Wisnu. Tetapi Hiranyakasipu menginginkan agar anaknya tumbuh menjadi seorang raja yang kuat dan kejam seperti dirinya.  Namun, semua usahanya untuk mempengaruhi Prahlad gagal. Suatu hari, Hiranyakasipu memerintahkan pengikutnya untuk membunuh Prahlad.
Prahlad dilemparkan ke bawah gunung, ditenggelamkan, diracun, dan dibakar. Tapi, semua usaha mereka gagal karena Dewa Wisnu yang melindunginya. Raja Hiranyakasipu yang sangat marah mendengar upayanya gagal, menantang anaknya.. Dia bertanya kepada Prahlad apakah Dewa Wisnu hadir di mana-mana. Prahlad menjawab “ya” yang membuat Hiranyakasipu semakin marah. Setelah memanasi pilar besi, Hiranyakasipu meminta Prahlad memeluk besi panas itu, jika memang Dewa Wisnu ada. Tanpa ragu-ragu, Prahlad bergegas menuju pilar panas dan memeluknya. Tapi, tiang besi panas itu tidak membakarnya dan raja marah, memukul tiang besi itu dengan tongkatnya.
Dari pilar besi yang retak itu terdengar suara gemuruh, kemudian muncul Dewa Wisnu dalam bentuk Narasimha. Ketika Hiranyakasipu memukul Narasimha dengan tongkatnya, Narasimha menangkapnya dan membawanya pergi. Pada saat senja, Narasimha membawa Hiranyakasipu di pintu masuk istana dan menempatkan tubuh Hiranyakasipu pada pahaNya. Dengan ganasnya Narasimha menusukkan kukunya ke dalam perut  Hiranyakasipu dan mencabik-cabiknya. Hiranyakasipu mati di pangkuan Narasimha. Untuk menenangkan Narasimha, Prahlad menyentuh kaki Sang Avatar Dewa Wisnu itu, ditemani oleh Dewi Lakshmi.


2. Vamana
Dalam perwujudan ke lima ini, Dewa Wisnu lahir kembali ke dunia dalam wujud Brahmana kecil yang disebut Vamana. Avatar Vamana merupakan wujud pertama kali Dewa Wisnu dalam bentuk manusia. Ia lahir sebagai seorang anak dari Brahmana yang bernama Aditi. Tujuan utamaNya di dunia ini adalah untuk menghadapi Raja Daitya Raj Bali yang merupakan keturunan Asura.
Raja Daitya Bali dan pasukan Asuranya telah berhasil mengalahkan Dewa Indra serta berhasil merebut surga dari tangan dewa.
Bagaimana proses Dewa Wisnu hadir di dunia dalam wujud Vawana berhubungan erat dengan proses pengadukan lautan susu primodial pada zaman Avatar Kurma. Setelah proses pengadukan itu, para Dewa berhasil menjadi abadi dan mendapatkan kekuatan, sedangkan para Asura kehilangan kesempatannya untuk menjadi kuat.
Suatu hari, Raja Daitya Raj Bali yang merupaka keturunan Asura datang menemui Resi Shukracharya dan bertanya, “Acharya tolong tunjukan kepadaku cara untuk mendapatkan kembali semua kekuatan dan kerajaanku”. Acharya mengatakan agar Raja Daitya Raj Bali melakukan pertapaan Abhishek Vishwajeet Yagya. Berkat yagya yang dilakukan di bawah bimbingan Acharya, Raja Daitya Raja Bali berhasil mengalahkan Dewa Indra dalam sebuah pertempuran. Sekali lagi Bali datang ke Acharya agar ia dapat membantunya mempertahankan kemenangannya. Acharya menagatakan, “Jiak kamu terus melakukan yagya, kamu dapat hidup tanpa rasa takut dan kuat. Kamu juga harus memberikan sedekah kepada orang miskin dan para Brahmana”.
Bali langsung setuju untuk melakukannya. Sementara Dewa Indra mendekati Acharya Brihaspati belajar cara untuk mendapatkan kembali kekuatan Dewanya. Acharya Brihaspati meminta Indra untuk mencari bantuan Dewa Wisnu. Kemudian Dewa Indra mulai melakukan penebusan dosa untuk menyenangkan Dewa Wisnu. Istri dari Aditi yaitu Maharishi Kashyap, yang adalah ibu Dewa Indra, melihat anaknya dalam kesulitan, pergi ke Dewa Wisnu untuk meminya bantuan. Dewa Wisnu mengatakan, "Saya akan membantumu. Saya akan lahir sebagai anak Anda dalam waktu dekat. Kemudian Aku akan membunuh Bali. "
Dan terjadilah bahwa istri Aditi melahirkan anak laki-laki. Dia menamainya Wamana. Suatu hari Wamana kecil yang merupakan seorang Brahmana pergi ke tempat di mana Acharya dan Raja Daitya Raj Bali sedang melakukan yagya. Bali menyambut anak Brahmana dan berkata, "Bagaimana saya bisa membantu Anda Brahmana muda?"
Brahmana mengatakan, "Saya telah mendengar banyak tentang Anda yang memberikan sedekah kepada Brahmana. Saya tidak ingin kekayaan atau kemewahan; Aku hanya perlu tanah yang menutupi tiga langkah saya. "
Semua orang yang hadir di sana terkejut mendengar permintaan anak Brahmana. Asura tertawa atas permintaan anak itu. Raja Daitya Raj Bali setuju untuk memberikan apa yang dia inginkan. Tiba-tiba, terjasi hal yang mengejutkan semua orang, Brahmana muda mulai tumbuh dalam ukuran besar.
Segera ia lebih besar dari planet Bumi itu sendiri. Dia mengambil langkah besar dan meletakkannya di Bumi dan berkata, "Sekarang bumi adalah milikku." Lalu ia mengambil langkah kedua dan meletakkannya di Surga yang berada di bawah kendali Bali dan berkata, "Sekarang Surga  adalah milikku”. Lalu dia berkata, "Bali di mana saya harus meletakkan Langkah ketiga saya? Bumi dan Langit sudah saya langkahi. Sekarang tidak ada tempat tersisa. Acharya memperingatkan Bali," Hati-hati Bali! Saya sangat yakin Brahmana ini bukan anak biasa. Dia pasti Wamana, Dewa Wisnu sendiri. Jangan biarkan dia mengambil langkah ketiga atau Kamu akan kehilangan semua yang kamu miliki. Tapi Bali mengatakan," Acharya, saya telah memberinya janji saya. Aku tidak bisa menarik kata-kata saya.
Bali kemudian mendatangi Wamana dan berkata, "Seperti tidak ada lagi yang tersisa, kamu dapat menaruh langkah ketigamu di atas kepala saya." Mendengar kata-kata Bali, Dewa Wisnu muncul dalam bentuk aslinya dan berkata, "Aku memberkatimu, Bali. Mulai sekarang, kamu akan memerintah Pataal Lok selamanya. "Dengan demikian Bali pergi ke Patal Lok. Sementara Dewa Indra dan Dewa lainnya kembali lagi ke nirwana.

Sumber: 


10 Avatar Dewa Wisnu di Dunia Bag III, Narahima dan Vamana 10  Avatar Dewa Wisnu di Dunia Bag III, Narahima dan Vamana Reviewed by pkn4all on Oktober 04, 2015 Rating: 5
ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.