Seo Services
Seo Services

Raksasa Mitologi Eropa Kuno

April 30, 2016

Dalam cerita rakyat atau mitos, Raksasa adalah mahluk bertubuh besar sekali tetapi berbentuk mirip manusia. Kata raksasa yaitu “giant” berasal dari bahasa latin “gigantes”, sebuah mahluk dalam mitologi Yunani yang digambarkan mengerikan, buas tetapi bertubuh manusia. Menurut Hesiod, seorang penyair Yunani, gigantes adalah anak – anak dari Ge (Bumi) dan Uranus (Surga). Sementara itu dalam Gigantomachy (ceritas tentang raksasa) para raksasa pernah bertarung dengan Olympians, para dewa. Pertarungan ini dimenangkan oleh para dewa setelah mendapat bantuan pemanah Heracles yang berhasil membunuh raksasa.
Orang – orang Yunani kuno menyakini bahwa para raksas tinggal di bavah gunung, oleh sebab itu jika terjadi gempa bumi atau gunung meletus maka itu karena ulah para raksasa. Gigantomachy menjadi tema artistik populer (misalnya dapat ditemukan pada dekorasi yang menghiasi altar gereja di Pergamus, sebuah kota kuno Yunani) dan ditafsirkan sebagai simbol kemenangan kebudayaan Yunani atas barbarisme atau kemenangan atas kebaikan dari kejahatan.

Raksasa dari mitologi Nordik adalah makhluk purba yang berhasil dikalahkan oleh para dewa. Dalam cerita rakyat ini, raksasa adalah manusia yang mendiami dunia pada masa awal. Dalam Alkitab bab Bilangang 13: 32-33, diceritakan bahwa penduduk Israel di Kanaan melihat raksasa. Sementara itu kota di Eropa pada abad pertengahan sering memiliki raksasa perlindungan kota yang diwujudkan dalam bentuk patung. Di London tokoh raksasa Gog dan Magog dianggap untuk mewakili dua raksasa Cornish yang ditawan oleh Brutus, pendiri legendaris Inggris. Dalam kebanyakan cerita Eropa raksasa dideskripsikan sebagai sosok yang kejam, bodoh dan kanibal serta sering bermata satu. Meskipun terdapat raksasa yang ramah seperti Rubezahl, yang tinggal di hutan Bohemian, sebagian besar raksasi ditakuti dan dibenci.  Akan tetapi sering terjadi pernikahan antara putri raksasa dengan pahlawan atau ksatria.
Sosok raksasa tidak selalu dikaitkan dengan mitologi atau cerita khayalan. Dalam tradisi kuno Eropa terdapat pernyataan bahwa orang pada zaman dahulu memang memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dan lebih kuat, tetapi kemudian merosot setelah “zaman keemasan”.



Raksasa Mitologi Eropa Kuno Raksasa Mitologi Eropa Kuno Reviewed by pkn4all on April 30, 2016 Rating: 5

Cao Cao dari 3 Kerajaan seorang tokoh jahat, Mitos atau Fakta?

April 30, 2016
Catatan sejarah tiga kerajaan yang sebenarnya ditulis secara netral dan tanpa memihak kepada satu pihak tertentu. berbagai komentar terhadap kebangkitan dan kejatuhan seorang tokoh disampaikan secara proporsional, tanpa ada unsur propaganda gelap atau penyelewengan sejarah.

Lain halnya dengan kisah 3 kerajaan yang dibuat dengan tujuan menjadi karya sastra yang membangkitkan nasionalisme dan loyalitas terhadap negara. karena membutuhkan unsur hiburan agar menarik, maka beberapa alur cerita dan penokohan sengaja dirubah agar lebih populer.

Salah satu yang mengalami perubahan drastis adalah penokohan protagonis pada diri Liu Bei dan sekutunya. sebaliknya Cao Cao mendapatkan peran antagonis utama.
tokoh Cao Cao dalam kisah 3 kerajaan
Jangan khawatir, Cao Cao tidak selalu jahat, bahkan ia menyukai boneka.

Pada sosok Liu Bei tindakan curang, licik, tidak pantas, dan semua ketidakadilan yang diperbuat olehnya dalam sejarah justru tidak disebutkan. atau dibuat seakan-akan dilakukan oleh orang lain. penokohan ini demikian komplit sampai-sampai keberhasilan militernya pun disebutkan sebagai usaha para jendral atau penasihatnya. sebagai tokoh Liu Bei bagaikan dicuci bersih lalu direndam dalam pemutih agar bisa tampil tanpa noda kejahatan sama sekali.

Sedangkan Cao Cao sebagai tokoh sudah dicelupkan ke cat merah lalu dibilas tinta hitam agar gloss dengan kejahatan, kelicikan dan tendensi psikopat. sedangkan keberhasilannya dalam menghentikan konflik, mencegah bencana kelaparan hebat dan mengembalikan kestabilan pemerintahan tidak pernah diakui dalam novel.

Adegan rekayasa dalam 3 kerajaan
Salah satu adegan yang direkayasa untuk tujuan penokohan seorang Cao Cao

Sejarah yang sebenarnya mencatat bahwa beberapa adegan yang terkenal dalam novel adalah rekaan, dikaburkan atau murni karangan semata. seperti pada gambar di atas usaha pembunuhan Dong Zhuo dengan meminjam belati mewah milik Wang Yun bertujuan untuk menggambarkan kelicikan dan jiwa oportunis seorang Cao Cao.

Tapi itu rekaan, sejarah mencatat Cao Cao bukanlah pejabat rendah, tapi sudah tercatat sebagai jendral dan pembesar dalam pemerintahan. ia justru ditawari posisi tinggi oleh Dong Zhuo yang merebut ibukota. tapi menolak, mengaku sakit lalu melarikan diri.

Dikisahkan juga Cao pernah membunuh satu keluarga karena kesalahpahaman dalam pelariannya. ia kemudian berpapasan dengan seorang anggota keluarga tersebut yang hendak pulang, Cao pun membunuhnya. bukan agar tidak ketahuan, tapi karena ia tidak tega melihat orang tersebut pulang dan menemukan keluarganya sudah dibunuh semua. kejadian ini juga rekaan. buktinya tokoh yang diceritakan pergi setelah menyaksikan kesadisan Cao Cao tercatat masih bekerja kepadanya bertahun-tahun setelah kejadian.

Kekejaman Cao Cao dalam membalas dendam kematian ayahnya kepada rakyat kota adipati Tao Qian yang tidak bersalah sering dijadikan argumen tentang kejahatan sang tokoh. padahal Tao Qian yang digambarkan sebagai orang baik adalah seorang warlord yang cukup ambisius, aktif dalam konflik militer dan beberapa kali hendak merebut wilayah sekitarnya. bukan hanya Cao Cao tapi Sun Jian pun memiliki konflik dengannya.

potret Cao Cao sebagai penjahat dalam novel
Gambaran Cao Cao sebagai tokoh culas, licik dan bongkok, sekedar karangan semata

Lalu bagaimana tokoh Cao Cao yang sebenarnya? anda bisa melihatnya seperti dinasti-dinasti setelah era 3 kerajaan menilainya. dimana hasilnya kebanyakan positif. hal ini berbeda dengan masa setelah percetakan pertama kisah 3 kerajaan, 1200 tahun kemudian pada jaman dinasti Ming yang mempopulerkan Cao Cao sebagai tokoh antagonis.

Dinasti-dinasti setelahnya melihat Cao Cao sebagai salah seorang pemimpin militer terbaik dalam sejarah. seorang negarawan ulang yang sukses menghentikan konflik besar yang begitu mengancam kelangsungan kekaisaran. serta memberikan dasar proses penyembuhan dan pembangunan bagi reunifikasi kekaisaran untuk generasi selanjutnya.

Ia seorang diri menjadi jendral yang memenangkan petempuran secara langsung melawan berbagai pemberontakan. menghentikan penjarahan aset negara dan mengamankan kehidupan rakyat di kota dan pedesaan. menjamin terjadinya keamanan dan hukuman bagi setiap ketidakadilan.
Klaim yang sulit dibantah karena ia sebagai pejabat setia pada negara sampai akhir hayatnya.

Setelahnya ia menjadi perdana menteri yang kapabel dalam menyelamatkan sisa-sisa kekaisaran Han. mengakhiri konflik di berbagai penjuru negeri dan memperkuat pertahanan di perbatasan dengan suku-suku nomaden di utara dan barat yang seringkali menyerang sejak awal berdirinya dinasti.

Tidak hanya menjaga sisa-sisa kekaisaran yang sudah hanya tinggal nama. Cao Cao memperbaiki regulasi pertanahan, pemerintahan dan birokrasi setelah dirusak oleh korupsi dan kolusi selama beberapa generasi. serta yang terpenting menguatkan produksi pangan dan mencegah terulangnya bencana kelaparan dan pemberontakan besar di kemudian hari.

dan semuanya itu ia lakukan berawal dari sebuah kekuatan yang sangat kecil dan harus meminjam pasukan dari kiri dan kanan melawan tokoh yang lebih kuat dan lengkap darinya. di masa jayanya pun ia tidak sesumbar mengangkat dirinya sebagai kaisar walaupun de facto kekuasaan ada di tangan dirinya. di akhir hayatnya ia melarang pemakaman secara besar-besaran karena menurutnya "negeri masih belum aman".


    Cao Cao dari 3 Kerajaan seorang tokoh jahat, Mitos atau Fakta? Cao Cao dari 3 Kerajaan seorang tokoh jahat, Mitos atau Fakta? Reviewed by pkn4all on April 30, 2016 Rating: 5

    Sepuluh Prajurit Legendaris Terkuat dan Terkenal Sepanjang Sejarah

    April 29, 2016
    1.   Knights
    Knights adalah prajurit besar yang mengenakan baju besi untuk menutupi seluruh tubuhnya serta menunggangi kuda. “Honor” atau sikap menghormati adalah landasan konsep untuk ksatria dari era abad pertengahan ini. Prinsip dari ksatria in adalah: "Melindungi yang lemah, tak berdaya, dan memperjuangkan kesejahteraan umum". Mereka prajurit terkaya, paling terlatih, dan memiliki baju besi, senjata, dan kuda untuk menjalankan aksinya . Stelan baju besi yang mereka pakai beratnya biasanya 40-60 pound, meskipun beberapa pelat baja yang digunakan diperkirakan memiliki berat lebih dari 100 pound. Baju lapis baja ini seperti pelindung di medang perang. Mereka termasuk di antara para prajurit paling sulit untuk dibunuh dan dikalahkan dalam sejarah karena baju besinya. 


    2.   Maori
    Maori adalah penduduk asli Selandia baru yang termasuk dalam rumupun polenesia. Mereka diyakini telah menetap sejak 1280 M. Prajurit Maori memiliki terkenal dengan perilakunya yang memakan musuh – musuhnya untuk mendapatkan “Mana” (kekuatan spiritual dalam tubuh manusia) yang mereka miliki. Orang Maori percaya bahwa pertempuran adalah hal suci yang mereka persembahkan untuk nenek moyang, selain itu mereka berjuang untuk memperoleh spiritual “Mana” dan prestise. Kanibalisme didorong oleh keinginan untuk mendapatkan mana dari musuh yang dikalahkan dalam pertempuran. Tidak seperti kebanyakan nasib penduduk asli lainnya, Maori tidak pernah ditaklukkan. Maori adalah prajurit yang tangguh, ganasyang akan melakukan Peruperu atau tarian perang, sebelum menyerang musuh-musuhnya untuk mengintimidasi dan bahkan memberi mereka preview pembantaian yang akan mereka lakukan.


    3.   Apache

    Dalam sejarah, suku Apache terkenal kuat dan pemberani karena menentang orang-orang Spanyol di Meksiko selama berabad-abad. Prajurit mereka dapat disamakan seperti ninja dari Amerika. Kelegendarisan mereka ini karena keganasannya, tanpa belas, dan tingkat kesulitan mengasuhnya. Prajurit muda Apache diuji hingg ke titik kematian. Anak laki-laki sering dilatih untuk tidak tidur, duduk untuk jangka waktu yang lama tanpa bergerak atau tanpa membuat suara. Mereka akan tiba – tiba menyelinap ke belakang seseorang dan menggorok tenggorokannya tanpa si korban menyadarinya. Sebagian besar mereka menggunakan senjata primitif yang terbuat dari kayu dan tulang. Mereka juga ahli menggunakan pisau dan kampak. Bahkan militer Eropa yang mengusai wilayah Amerika barat daya kesulitan mengalahkan mereka.


    4.   Mongol
    Prajurit Mongol memiliki misi untuk menaklukkan segala sesuatu, mendominasi dan menghancurkan segala sesuatu. Para pajurit Mongol adalah prajurit penunggang kuda yang keji dari Asia. Dalam sejarahnya, mereka terkenal akan sikap kebiadaban kasar saat menaklukkan wilayah lainnya pada abad ke-13. Mereka mampu mendominasi Eropa dan Asia. Salah satu komandan militer terbesar dalam sejarah dunia yaitu Genghis Khan, adalah pemimpin Mongol. Mereka sangat disiplin dan ahli menggunakan busur dan panah sambil menungangi kuda yang berlari kencang. 

    5.   Legiun Romawi
    Dari semua prajurit kuno yang terbesar, Romawi mungkin yang paling pragmatis. Militer Romawi terbagi – bagi ke dalam legiun, baca link ini untuk cerita tentang Legiun Romawi: http://sejarahumumindonesiadunia.blogspot.com/2015/07/tentara-legiun-romawi-kuno.html

    Setiap legiun berfungsi untuk menunjukkan unit tentara Romawi kuno. Organisasi legiun bervariasi dari waktu ke waktu. Mereka adalah tulang punggung tentara Romawi untuk menjadi Kekaisaran yang tak tertandingi dalam hal ukuran dan kekuatan. Infanterinya menggunakan baju besi dan perisai model seperti Yunani kuno. Mereka ahli pedang dan tombak yang digunakan bersamaan dengan perisai. Karena keberhasilan militernya, Kekaisaran Romawi sejak lama dianggap sebagai contoh penting untuk efisiensi militer dan kemampuan.


    6.   Viking
    Viking adalah teror bagi penduduk Eropa. Prajurit Viking sangat ditakuti di seluruh Eropa karena serangan brutalnya serta senjatanya berupa kapank yang menakutkan. Orang – orang mengatakan bahwa gaya bertarung Viking itu gila. Kebanyakan prajurit  Viking prajurit menggunakan baju lapis baja sederhana. Badan mereka besar serta ahli menggunakan kapak, pedang, dan tombak ketika menaklukkan kota. Bahkan dalam keyakinan apabila meninggal dalam pertempuran maka di alam baka akan kembali mengalami pertempuran. Untuk baca kisah Viking selanjutnya buka link ini: http://sejarahumumindonesiadunia.blogspot.com/2016/03/sepuluhfakta-unik-tentang-bangsa-viking.html


    7.   Samurai
    Samurai (atau Bushi) adalah bangsawan militer Jepang pada abad pertengahan dan awal-modern. Mereka menjalani kehidupan mereka sesuai dengan prinsip Bushido, yang berarti "cara prajurit". Mereka adalah tentara bersenjata berat karena menggunakan baju besi dan bersedia mati untuk tuannya. Senjata mereka adalah pedang bahkan menjadi yang paling tajam di dunia. Pedang tersebut dengan mudah bisa mengiris atau membagi seorang pria menjadi dua bagian. Keterampilan mereka dengan pedang ini tak tertandingi. Selain itu juga ahli Yumi (busur). Mereka akan bermeditasi terlebih dulu sebelum berperang. Hal ini dilakukan agar mereka bisa lebih bijaksana dan tidak takut mati dalam pertenpuran.


    8.   Ninja
    Awalnya ninja adalah tentara bayaran yang muncul pada abad ke-15 M di Jepang. Mereka direkrut sebagai mata – mata, perampok, pelaku pembakaran, bahkan teroris. Ninja adalah prajurit siluman dan tentara bayaran yang disewa oleh para Daemon(tuan tanah atau penguasa). Peran utama ninja saat itu adalah spionase dan sabotase, terkadang juga membunuh. Mereka mahir menggunakan senjata Kanata seperti pedang, sumpitan, bintang ninja, dan kusarigama. Selain itu mereka juga dikenal sebagai prajurit bayangang yang bersembunyi pada malam hari.  Mereka sangat ditakuti karena kemampuan untuk membunuh dan menghilang begitu saja. Mereka juga seniman bela diri yang mahir karena menjalani pelatihan yang ketat.

    9.   Mamluks
    Mamluk berkuasa di Mesir dan Suriah dari 1250 M sampai 1517 M. Mereka adalah tentara budak yang masuk Islam dan melayani para khalifah Islam serta para Sultan Ayyubiyah selama Abad Pertengahan. Seiring waktu, mereka menjadi suatu kasta militer yang kuat dan menggulingkan tuan mereka, mengalahkan tentara Mongol dan tentara Salib serta mendirikan dinasti yang berlangsung tiga ratus tahun. Setelah Mamluk masuk Islam, banyak dari mereka yang terlatih menjadi prajurit kavaleri. Mamluk harus mengikuti perintah furusiyya, yaitu prinsip hidup yang mencakup nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati, serta taktik kavaleri, menunggang kuda, memanah dan perawatan luka, dll. Ruang lingkup kehidupan Mamluk ini terbatas hanya sekitar perang dan kesetiaan kepada tuannya.


    10.   Sparta
    Kota kuno Sparta memiliki prajurit terbesar dalam sejarah manusia. Masa jaya kota ini dimulai setelah mengalahkan rivalnya, kota Athena dalam Perang Peloponnesia (431SM - 404 SM). Budaya prajurit Sparta atau Spartan berpusat pada loyalitas pengabdian ke negara dan militer. Pada usia 7, anak laki-laki Sparta memasuki pendidikan militer yang disponsori oleh negara setelah seleksi yang ketat. Budaya perang dan pelatihannya telah menjadi bagian hidup dalam keseharian. Mereka memiliki pepatah: "datang kembali dengan perisai atau di atasnya" yang berarti jangan kembali kecuali Anda menang. Menjadi salah satu prajurit paling sulit dunia untuk dikalahkan. Mereka  ahli perisai dan tombak, dimana kedua senjata tersebut dapat digunakan secara bersamaan. Semua negara kota Yunani sangat menghormati Spartan, termasuk perempuan Sparta yang juga dikagumi. 

    Sepuluh Prajurit Legendaris Terkuat dan Terkenal Sepanjang Sejarah Sepuluh Prajurit Legendaris Terkuat dan Terkenal Sepanjang Sejarah Reviewed by pkn4all on April 29, 2016 Rating: 5

    Sepuluh Prajurit Legendaris Terkuat dan Terkenal Sepanjang Sejarah

    April 29, 2016
    1.   Knights
    Knights adalah prajurit besar yang mengenakan baju besi untuk menutupi seluruh tubuhnya serta menunggangi kuda. “Honor” atau sikap menghormati adalah landasan konsep untuk ksatria dari era abad pertengahan ini. Prinsip dari ksatria in adalah: "Melindungi yang lemah, tak berdaya, dan memperjuangkan kesejahteraan umum". Mereka prajurit terkaya, paling terlatih, dan memiliki baju besi, senjata, dan kuda untuk menjalankan aksinya . Stelan baju besi yang mereka pakai beratnya biasanya 40-60 pound, meskipun beberapa pelat baja yang digunakan diperkirakan memiliki berat lebih dari 100 pound. Baju lapis baja ini seperti pelindung di medang perang. Mereka termasuk di antara para prajurit paling sulit untuk dibunuh dan dikalahkan dalam sejarah karena baju besinya. 


    2.   Maori
    Maori adalah penduduk asli Selandia baru yang termasuk dalam rumupun polenesia. Mereka diyakini telah menetap sejak 1280 M. Prajurit Maori memiliki terkenal dengan perilakunya yang memakan musuh – musuhnya untuk mendapatkan “Mana” (kekuatan spiritual dalam tubuh manusia) yang mereka miliki. Orang Maori percaya bahwa pertempuran adalah hal suci yang mereka persembahkan untuk nenek moyang, selain itu mereka berjuang untuk memperoleh spiritual “Mana” dan prestise. Kanibalisme didorong oleh keinginan untuk mendapatkan mana dari musuh yang dikalahkan dalam pertempuran. Tidak seperti kebanyakan nasib penduduk asli lainnya, Maori tidak pernah ditaklukkan. Maori adalah prajurit yang tangguh, ganasyang akan melakukan Peruperu atau tarian perang, sebelum menyerang musuh-musuhnya untuk mengintimidasi dan bahkan memberi mereka preview pembantaian yang akan mereka lakukan.


    3.   Apache

    Dalam sejarah, suku Apache terkenal kuat dan pemberani karena menentang orang-orang Spanyol di Meksiko selama berabad-abad. Prajurit mereka dapat disamakan seperti ninja dari Amerika. Kelegendarisan mereka ini karena keganasannya, tanpa belas, dan tingkat kesulitan mengasuhnya. Prajurit muda Apache diuji hingg ke titik kematian. Anak laki-laki sering dilatih untuk tidak tidur, duduk untuk jangka waktu yang lama tanpa bergerak atau tanpa membuat suara. Mereka akan tiba – tiba menyelinap ke belakang seseorang dan menggorok tenggorokannya tanpa si korban menyadarinya. Sebagian besar mereka menggunakan senjata primitif yang terbuat dari kayu dan tulang. Mereka juga ahli menggunakan pisau dan kampak. Bahkan militer Eropa yang mengusai wilayah Amerika barat daya kesulitan mengalahkan mereka.


    4.   Mongol
    Prajurit Mongol memiliki misi untuk menaklukkan segala sesuatu, mendominasi dan menghancurkan segala sesuatu. Para pajurit Mongol adalah prajurit penunggang kuda yang keji dari Asia. Dalam sejarahnya, mereka terkenal akan sikap kebiadaban kasar saat menaklukkan wilayah lainnya pada abad ke-13. Mereka mampu mendominasi Eropa dan Asia. Salah satu komandan militer terbesar dalam sejarah dunia yaitu Genghis Khan, adalah pemimpin Mongol. Mereka sangat disiplin dan ahli menggunakan busur dan panah sambil menungangi kuda yang berlari kencang. 

    5.   Legiun Romawi
    Dari semua prajurit kuno yang terbesar, Romawi mungkin yang paling pragmatis. Militer Romawi terbagi – bagi ke dalam legiun, baca link ini untuk cerita tentang Legiun Romawi: http://www.sejarahdk.com/2015/07/tentara-legiun-romawi-kuno.html

    Setiap legiun berfungsi untuk menunjukkan unit tentara Romawi kuno. Organisasi legiun bervariasi dari waktu ke waktu. Mereka adalah tulang punggung tentara Romawi untuk menjadi Kekaisaran yang tak tertandingi dalam hal ukuran dan kekuatan. Infanterinya menggunakan baju besi dan perisai model seperti Yunani kuno. Mereka ahli pedang dan tombak yang digunakan bersamaan dengan perisai. Karena keberhasilan militernya, Kekaisaran Romawi sejak lama dianggap sebagai contoh penting untuk efisiensi militer dan kemampuan.


    6.   Viking
    Viking adalah teror bagi penduduk Eropa. Prajurit Viking sangat ditakuti di seluruh Eropa karena serangan brutalnya serta senjatanya berupa kapank yang menakutkan. Orang – orang mengatakan bahwa gaya bertarung Viking itu gila. Kebanyakan prajurit  Viking prajurit menggunakan baju lapis baja sederhana. Badan mereka besar serta ahli menggunakan kapak, pedang, dan tombak ketika menaklukkan kota. Bahkan dalam keyakinan apabila meninggal dalam pertempuran maka di alam baka akan kembali mengalami pertempuran. Untuk baca kisah Viking selanjutnya buka link ini: http://www.sejarahdk.com/2016/03/sepuluhfakta-unik-tentang-bangsa-viking.html


    7.   Samurai
    Samurai (atau Bushi) adalah bangsawan militer Jepang pada abad pertengahan dan awal-modern. Mereka menjalani kehidupan mereka sesuai dengan prinsip Bushido, yang berarti "cara prajurit". Mereka adalah tentara bersenjata berat karena menggunakan baju besi dan bersedia mati untuk tuannya. Senjata mereka adalah pedang bahkan menjadi yang paling tajam di dunia. Pedang tersebut dengan mudah bisa mengiris atau membagi seorang pria menjadi dua bagian. Keterampilan mereka dengan pedang ini tak tertandingi. Selain itu juga ahli Yumi (busur). Mereka akan bermeditasi terlebih dulu sebelum berperang. Hal ini dilakukan agar mereka bisa lebih bijaksana dan tidak takut mati dalam pertenpuran.


    8.   Ninja
    Awalnya ninja adalah tentara bayaran yang muncul pada abad ke-15 M di Jepang. Mereka direkrut sebagai mata – mata, perampok, pelaku pembakaran, bahkan teroris. Ninja adalah prajurit siluman dan tentara bayaran yang disewa oleh para Daemon(tuan tanah atau penguasa). Peran utama ninja saat itu adalah spionase dan sabotase, terkadang juga membunuh. Mereka mahir menggunakan senjata Kanata seperti pedang, sumpitan, bintang ninja, dan kusarigama. Selain itu mereka juga dikenal sebagai prajurit bayangang yang bersembunyi pada malam hari.  Mereka sangat ditakuti karena kemampuan untuk membunuh dan menghilang begitu saja. Mereka juga seniman bela diri yang mahir karena menjalani pelatihan yang ketat.

    9.   Mamluks
    Mamluk berkuasa di Mesir dan Suriah dari 1250 M sampai 1517 M. Mereka adalah tentara budak yang masuk Islam dan melayani para khalifah Islam serta para Sultan Ayyubiyah selama Abad Pertengahan. Seiring waktu, mereka menjadi suatu kasta militer yang kuat dan menggulingkan tuan mereka, mengalahkan tentara Mongol dan tentara Salib serta mendirikan dinasti yang berlangsung tiga ratus tahun. Setelah Mamluk masuk Islam, banyak dari mereka yang terlatih menjadi prajurit kavaleri. Mamluk harus mengikuti perintah furusiyya, yaitu prinsip hidup yang mencakup nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati, serta taktik kavaleri, menunggang kuda, memanah dan perawatan luka, dll. Ruang lingkup kehidupan Mamluk ini terbatas hanya sekitar perang dan kesetiaan kepada tuannya.


    10.   Sparta
    Kota kuno Sparta memiliki prajurit terbesar dalam sejarah manusia. Masa jaya kota ini dimulai setelah mengalahkan rivalnya, kota Athena dalam Perang Peloponnesia (431SM - 404 SM). Budaya prajurit Sparta atau Spartan berpusat pada loyalitas pengabdian ke negara dan militer. Pada usia 7, anak laki-laki Sparta memasuki pendidikan militer yang disponsori oleh negara setelah seleksi yang ketat. Budaya perang dan pelatihannya telah menjadi bagian hidup dalam keseharian. Mereka memiliki pepatah: "datang kembali dengan perisai atau di atasnya" yang berarti jangan kembali kecuali Anda menang. Menjadi salah satu prajurit paling sulit dunia untuk dikalahkan. Mereka  ahli perisai dan tombak, dimana kedua senjata tersebut dapat digunakan secara bersamaan. Semua negara kota Yunani sangat menghormati Spartan, termasuk perempuan Sparta yang juga dikagumi. 

    Sepuluh Prajurit Legendaris Terkuat dan Terkenal Sepanjang Sejarah Sepuluh Prajurit Legendaris Terkuat dan Terkenal Sepanjang Sejarah Reviewed by pkn4all on April 29, 2016 Rating: 5

    Penemuan Sistem Biner Kuno Pertama Oleh Penduduk Mangareva

    April 28, 2016
    Sistem biner adalah sebuah penemuan kuno yang telah ada berabad – abad sebelum konsep komputer ada. Ahli matematika Jerman, Gottfries Leibniz mengatakan menemukan sistem pada 1703 M. Namun, penemuan terbaru mengatakan tidak demikian.  Para peneliti di Norwegia membuat penemuan yang mengejutkan ini setelah mempelajari bahasa Mangareva di Kepulauan Pasifik kecil, Polinesia Perancis.
    Penduduk Mangareva Kuno

    Salah satu dari dua sistem nomor tradisional digunakan di Mangareva, memiliki tiga struktur biner tersuperposisi ke struktur desimal. Penemuan struktur biner Mangarevan telah digunakan berabad-abad sebelum deskripsi formal ditemukan oleh Leibniz. Hal ini membuktikan kemajuan dalam berhitung bahkan tanpa adanya notasi dan dengan demikian menyoroti peran budaya bagi evolusi dan keragaman dalam kognisi numerik.
    Lebih dari 300 tahun yang lalu, matematikawan dan filsuf Jerman Gottfried Leibniz menunjukkan keuntungan komputasi dari sistem bilangan biner atau basis 2. Meskipun teori groundbreaking Leibniz meletakkan dasar untuk komputasi dengan mesin, pada umumnya manusia terus memanfaatkan sistem nomor lisan yang dibangun di atas dasar 10 yang menimbulkan pertanyaan apakah penomoran biner kompatibel dengan kognisi manusia.
    Pure aritmatika biner bekerja sesuai dengan 'dasar dua' sistem - '1 dan' 0, daripada 'dasar 10' konvensional - 1,2,3,4,5 dll - sistem penghitungan yang di banyak budaya diperkirakan telah digunakan karena mengandalkan sepuluh jari. Sekarang, penemuan baru mempertanyakan asal sistem biner dan tanggal penemuan tersebut.
    Andrea Bender, seorang ilmuwan kognitif dan Sieghard Beller di University of Bergen di Norwegia mencoba mencari keterkaitan sistem nomor dalam bahasa Polinesia. Penelitian mereka ini muncul dalam Prosiding National Academy of Sciences.
    Mereka menemukan bahwa orang Polinesia yang tiba di Mangareva pada lebih dari 1.000 tahun yang lalu menggunakan sistem desimal, seperti yang dilakukan orang Polinesia lain. Namun pada 1450 M, orang – orang di Mangarevan ini mulai menggunakan sistem yang dikombinasikan basis 10 dan basis 2. Dalam bahasa Mangarevan, ada kata-kata untuk angka 1 sampai 9 dengan semua sistem desimal.

    Untuk nomor 20 sampai 80, bahasa Polinesia kuno menggunakan sistem biner, dengan istilah satu kata yang terpisah selama 20, 40 dan 80. “Mereka tidak memiliki tulisan atau sistem notasi, sehingga mereka harus melakukan segala sesuatu dalam pikiran mereka”, kata Andrea Bender.
    Sistem ini tidak hanya berkembang untuk membantu orang memecahkan aritmatika mental yang kompleks, tetapi juga memainkan peran penting dalam budaya Mangarevan, di mana orang sering melakukan perdagangan barang dalam jumlah besar atau untuk penghitungan upeti. Orang Mangarevan menggunakan sistem ini untuk menghitung objek yang dianggap sangat berharga, termasuk kelapa, ikan dan gurita.

    Hingga kini, selalu diasumsikan bahwa Leibniz adalah orang pertama yang memperkenalkan sistem biner, tetapi penemuan terbaru ini jelas menunjukkan orang-orang kuno telah akrab dengan bilangan biner dalam waktu yang sangat lama. Saat ini, bahasa Mangarevan sedang mengalami risiko kepunahan dan penduduk setempat menggunakan angka Arab serta sistem penghitungan desimal yang digunakan di sebagian besar daerah di dunia.
    Penemuan Sistem Biner Kuno Pertama Oleh Penduduk Mangareva Penemuan Sistem Biner Kuno Pertama Oleh Penduduk Mangareva Reviewed by pkn4all on April 28, 2016 Rating: 5

    Peradaban Kuno Tongatapu di Samudera Pasifik

    April 27, 2016
    Ilustrasi Piramida Yang Ada Di Kota Kuno Mu'a

    Tongatapu adalah pulau paling selatan Tonga, dimana di tempat ini ditemukan situs megalitik yaitu kota yang hilang bernama Mu’a. Sisa-sia peradaban yang mengesankan yaitu Trilithon dari batu besar yang dikenal sebagai Ha’amonga Maui yang berarti Thea Arc atau Burden of Maui. Diperkirakan bahwa penduduk kuno di kerajaan yang hilang tersebut telah membuat berbagai gerabah yang penyebarannya mencakup seluruh wilayah Pasifik Barat. Struktur megalith Trilithon ini terdiri dari dua batu tegak yang di atas keduanya ditaruh lempengan batu secara horisontal, yang membuat bentuk megalith ini tampak seperti gapura. Mereka juga membangun perlabuahn, piramida, dan sistem jalan yang semunya telah berkembang dengan baik. Hal yang menjadi pertanyaan adalah apa alasan kota Mua’ ditinggalkan oleh penduduknya.
    Tonga atau Kerajaan Tonga merupakan negara kepulauan di selatan Samudera Pasifik yang terdiri dari 176 pulau yang tersebar di wilayah 700.000 kilometer persegi di Pasifik Selatan. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada  sekitar 1500-1000 SM. Merekalah yang kemudian mendirikan kota Mua’a.  Tidak banyak catatan tentang Tonga yang diketahui sebelum kolonisasi Eropa yang tersisa adalah sejarah lisan dari orang Eropa. Kapal pertama Belanda tiba di Tonga pada 1616.

    Namun sisa-sisa gerabah yang ditemukan di Tongatapu mirip dengan yang ditemukan di beberapa pulau Melanesia. Mereka diidentifikasi bagian dari penduduk Lapita (masyarakat berbahasa Austronesia). Masyarakat inilah yang memperkenalkan budaya Polinesia ke Tonga. Beberapa bukti yang ditemukan di Tongatapu menunjukkan bahwa ada sebuah pangkalan angkatan laut milik sebuah kerajaan Pan Pacific yang telah tinggal di kepulauan  ini selama beberapa ribu tahun dan telah musnah tidak lama sebelum kedatangan Eropa. 

     Megalith Trilithon 
    Menurut mitos di masyarakat Tonga kuno, pulau-pulau di Tonga pertama kali didiami sekitar 3500 tahun yang lalu oleh para pelaut dari kepualuan barat Indonesia yang belayar ke Kepulauan Pasifik di luar New Guinea. Pergerakan mereka ini dengan membawa penemuan tembikar khas Lapita, orang-orang Lapita lalu berpindah keluar ke Pasifik barat. Ketika mereka sampai di Kepulauan Solomon, ternyata sudah dihuni. Mereka pun mencari tempat di kepulauan Vanuatu dan di kepulauan tak berpenghuni yang ada Fiji, Tonga dan Samoa. Arkeolog berspekulasi bahwa orang-orang Lapita ada selama sekitar 1.000 tahun tetapi kemudian secara tiba-tiba penggunaan tembikar berhenti dan teknologinya hilang.
    Peradaban Kuno Tongatapu di Samudera Pasifik Peradaban Kuno Tongatapu di Samudera Pasifik Reviewed by pkn4all on April 27, 2016 Rating: 5

    Mitos Tato Di Kalangan Penduduk Asli Selandia Baru

    April 26, 2016


    Maori adalah suku asli yang mendiami wilayah kepulauan Selandia Baru. Mereka telah tinggal jauh sebelum bangsa Barat menemukan wilayah ini. Hal yang paling menonjol dari komunitas ini terletak pada tato yang mereka miliki. Tato memang telah melekat dan tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan mereka. Menurut mitos yang beredar di kalangan mereka, tradisi tato dimulai dari hubungan cinta antara seorang pemuda yang bernama Mataora yang berarti “Face of Vitality” dan seorang gadis muda dari underworld yang bernama Niwareka. Suatu hari pasangan kekasih ini bertengkar. Niwareka meninggalkan Mataroa dan pulang ke alamnya untuk kembali ke ayahnya yang bernama Tonga. Mataora yang merasa bersalah dan patah hati pergi menyusul Niwareka. Tidak mudah untuk datang ke alam Niwareka yang bernama Uetonga.

    Setelah mencoba berkali – kali dan berhasil mengatasi rintangan, akhirnya Mataora sampai ke alam kekasihnya ini. Mataora datang dengan kondisi yang kacau, wajahnya penuh dengan cat dan kotor karena pelayarannya yang panjang. Keluarga Niwareka mengejek dan mencemook Mataora. Dengan keadaan yang penuh kerendahan hati, Mataora meminta maaf ke Niwereka dan maafnya diterima.
    Ayah Niwareka kemudian menawarkan untuk mengajarkan Mataora seni tato moko, dan pada saat yang bersamaan Mataora juga belajar seni Taniko, yaitu cara mmebuat jubah dengan anyaman dari berbagai warna. Mataora dan Niwareka akhirnya bersama-sama kembali ke dunia manusia dengan membawa seni tato moko dan taniko. Sementara itu berdasarkan bukti arkeologi, tato datang ke Selandia Baru dari budaya Polinesia Timur. Pahat tulang yang digunakan untuk tato ditemukan di berbagi situs arkeologi dari asal waktu yang berbeda – beda di Selandia Baru. Meskipun suku Maori mempraktekan tato, tida ada bukti bahwa suku Moriori yang merupakan tetangganya juga ikut bertato.

    Semua orang Maori yang bertato dianggap berstatus sosial tinggi dan mereka yang tidak bertato dianggap tidak memiliki status sosial. Mentato dimulai ketika sudah memasuki masa pubertas, disertai dengan berbagai upacara dan ritual. Hanya pria yang bertato dan perempuan menyukai pria yang bertato. Pola tato Maori tidak hanya untuk mewakili ritus peralihan kedewasaan tetapi juga digunakan sebagai pengingat peristiwa – peristiwa penting dalam kehidupan seseorang.
    Pengrajin tato disebut dengan tohunga-taoko yang sangat dihormati. Orang Maori mentato tidak hanya di tubuhnya tetapi hingga kepala yang dianggap sebagai bagian paling suci dari tubuh. Ada larangan tertentu selama proses tato, terutama tato di bagian kepala dan bagian “intim”. Orang yang sedang ditato dilarang untuk makan makanan padat. Maka mengatasinya dengan makan makanan cair dan air yang dimasukkan ke mulut melalui corong. Tentu alat yang digunakan untuk mentato adalah pisau atau paku yang khusus pahatan di tubuh. Oleh sebab itu kulit akan bengkak setelah ditato dan dilarang makan sebelum luka sembuh. Hal ini dilakukan agar tidak ada zat berbahaya dari makanan yang masuk ke tubuh. Proses mentato memakan waktu dan memerlukan kehati-hatian.



    Mitos Tato Di Kalangan Penduduk Asli Selandia Baru Mitos Tato Di Kalangan Penduduk Asli Selandia Baru Reviewed by pkn4all on April 26, 2016 Rating: 5

    Kalender Matahari Bangsa Aztez

    April 25, 2016

    Kalender Aztec merupakan simbol yang paling terkenal dari peredaban kuno di Meksiko. Objek aslinya adalah 12 lempeng batu besar yang dipahat pada pertengahan abad ke-15. Secara hostoris nama objek ini adalah Cuauhxicalli Eagl Bowl, tetapi lebih dikenal sebagai Kalender Aztes atau Sun Stone. Batu ini dipahat pada tahun 1479 M, saat pemerintahan Raja Aztec ke-6. Pahatan di batu tersebut didesdikasikan untuk Matahari yang merupakan dewa utama bangsa Aztec. Benda historis ini memiliki makna mitologis dan astronomi. Masing-masing beratnya hampir 25 ton, diameternya 12 kaki dan ketebalan 3 kaki. Kalender Aztec ini terdapat dua variasi yaitu Tonalpohulli dan Xiuhpohulli.

    Tonalpohualli
    Kalender batu itu berfungsi untuk menghitung hari. Bangsa Aztec kuno mengamati matahati ketika melintasi titik puncaknya di saat tertentu di dekata kota Maya kuno, Copan. Siklus kalender ini adalah 260 hari. Dimana 260 hari tersebut dibagi menjadi 20 periode dengan masing-masing periode berisi 13 hari yang disebut trecenas.
    Setiap periode diberi tanda hieroglif dan masing-maisng diberi no 1-13. Setiap trecena diduga merupakan perwakilan masing-masing dewa. Suku Aztec menggunakan kalender ini sebagai kalender agama. Pendeta Aztec menggunakan kalender itu untuk menentukan hari keberuntungan guna kegiatan seperti awal menanam, menabur, membangun rumah, dan waktu untuk pergi perang.


    Xiuhpohualli
    Xiuhpohualli difungsikan untuk menghitung tahun. Kalender ini memiliki siklus 365 hari dari hitungan surya. Merupakan kalender pertanian dan seremonial Azte. Kalender ini dibagi menjadi 18 periode dengan masing-masing periode berisi 20 hari yang disebut veintenas. Terdapat lima hari yang tidak terwakili dalam periode pada kalender ini yang disebut nemontemi. Lima hari tersebut adalah hari transisi antara hari lama dengan tahun baru yang dianggap bukan hari yang bermakna. Selama lima hari akan diadakan festival. Suku Aztec akan datang ke festival dengan menggunakan pakaian terbaik mereka, menyanyi dan menari. Pendeta Aztec akan melakukan pengorbanan untuk Sang Mataharo. Dimana korban terssebut adalah manusia. Meskipun demikian bangsa Aztec juga memberikan pengorbanan berupa hewan dan buah.

    Kalender Matahari Bangsa Aztez Kalender Matahari Bangsa Aztez Reviewed by pkn4all on April 25, 2016 Rating: 5

    Kisah Tiga Kerajaan (Sam Kok), antara Mitos dan Fakta

    April 25, 2016
    Kisah klasik dari negeri china ini begitu populer hingga beredar puluhan adaptasi film, game bahkan komik yang hampir tidak pernah putus. bercerita tentang usaha ratusan tokoh dalam menyelamatkan negara mereka dari kehancuran (Han AD 220-289). dimulai dari usaha menumpas pemberontakan dan memperbaiki negara, tetapi karena perbedaan motivasi, pandangan dan kepentingan masing-masing tokoh akhirnya berujung pada perpecahan menjadi 3 negara atau kerajaan.
    kisah 3 kerajaan
    Adegan sumpah saudara yang sangat terkenal pada awal Kisah 3 Kerajaan

    Uniknya Kisah Tiga Negara bukan sekedar kisah rekaan belaka tetapi betul-betul bercerita tentang tokoh atau pelaku sejarah yang betulan ada dan hidup di masa tersebut. rangkaian kejadian yang diceritakan hingga akhirnya pecah menjadi 3 kerajaan sesuai dengan fakta sejarah. hanya saja banyak kejadian, detail serta akurasinya yang berkurang atau berubah karena terus menerus diceritakan ulang secara lisan sejak kejadian aslinya pada abad ke 3.

    Dibutuhkan waktu kurang lebih 1100 tahun hingga akhirnya Kisah Tiga Negara untuk pertama kalinya dicetak pada abad ke 14. hal ini membuatnya lebih akurat daripada penyampaian secara lisan. sejak saat itu sudah dilakukan beberapa revisi tetapi jalannya sebagian besar cerita sudah sama dengan versi modern yang adaptasinya kita lihat dalam berbagai media. sedikitnya revisi dan usia dari sumber aslinya membuat Kisah Tiga Negara dipercaya sebagai sumber sejarah.

    Padahal Kisah Tiga Negara sejatinya adalah karya sastra. faktor kekayaan sejarah di dalamnya adalah kepintaran penulisnya yakni Luo Guanzhong (1330-1400) dalam menceritakan konflik yang terjadi sesuai kejadian aslinya berikut dengan situasi politik, motivasi hingga ambisi yang dimiliki oleh sekian ratus tokoh dalam cerita. hal ini membuat dunia ciptaannya terasa nyata dan riil, namun sebenarnya di dalamnya terdapat banyak kesalahan dan inakurasi sejarah.
    coin depicting Luo Guanzhong
    Luo Guanzhong, sosok yang diabadikan sebagai penulis Kisah Tiga Negara

    Sebagai karya sastra Kisah Tiga Negara memiliki beragam kekeliruan sejarah. hal ini terjadi karena 2 alasan, yang pertama adalah terbatasnya data sejarah yang dimiliki oleh sang penulis. ketika itu catatan sejarah resmi disimpan oleh lembaga kekaisaran sehingga cross check hampir mustahil untuk dilakukan kecuali oleh pejabat terkait. karena itu kemungkinan besar penulis hanya bekerja dengan tulisan dan data-data sekunder yang diwariskan oleh penulis-penulis sebelumnya.

    Kisah Tiga Negara dipercaya bukan hasil karya dari seorang pengarang saja tetapi kompilasi dari puluhan bahkan ratusan penulis yang dikumpulkan dari satu generasi ke generasi lainnya. karena itu Luo Guanzhong tidak menuliskan namanya dalam cetakan Kisah Tiga Negara karena menganggap karya tersebut bukanlah hasil ciptaannya pribadi. lalu alasan yang kedua, kekeliruan sejarah dalam Kisah Tiga Negara terjadi karena faktor kesengajaan.

    Lho, disengaja?

    Jangan bingung, kekeliruan sejarah ini disengaja karena bertujuan untuk menggugah nasionalisme dan semangat bela negara generasi muda di jamannya. ketika kisah ini dibuat negeri china sedang dikuasi oleh bangsa asing yakni dinasti Yuan (Mongol) dan sedang berjuang untuk merebut kemerdekaannya kembali. oleh karena itu dalam cerita banyak dilakukan penekanan pada unsur cinta negara, loyalitas kepada bangsa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.

    Hal-hal di atas membutuhkan kehadiran seorang tokoh "jagoan" yang bisa menjadi panutan bagi generasi muda. seorang role model yang inspirasi, motivasi dan tindakannya bisa dicontoh. disinilah kekeliruan sejarah secara sengaja terjadi. Liu Bei dan pengikutnya diambil sebagai tokoh protagonis atau pemeran pihak baik. hal ini membuat karakter Liu Bei mengalami pembersihan sehingga tampil sebagai penguasa yang bijak, cinta rakyat dan tidak menyukai peperangan.
    Shu characters in 3 kingdoms
    Liu Bei dan pengikutnya yang diceritakan sebagai pihak baik dalam Kisah Tiga Negara

    Sementara Liu Bei diceritakan sebagai penguasa ideal yang dicintai rakyat, Cao Cao seorang tokoh dari kubu lainnya diceritakan sebagai sosok licik, ambisius dan kurang bermoral. hal ini terjadi karena kebutuhan narasi cerita yang membutuhkan sisi baik dan sisi jahat agar menarik untuk diikuti. Cao Cao sekedar mendapatkan porsi antagonis atau pemeran jahat. tentu bukan hanya soal karakter tetapi jalannya cerita pun agak menyimpang dari sejarah.

    Faktanya Liu Bei adalah seorang warlord atau penguasa militer yang kapabel dan aktif berperang selama masa konflik sehingga berhasil keluar sebagai salah satu penguasa dari 3 kerajaan. ia memang diketahui lebih peduli dengan nasib rakyat kecil tetapi bukanlah seorang naif yang menolak berperang. banyak siasat dan tipu muslihat perang yang dilakukan oleh Liu Bei tetapi disebutkan dilakukan oleh bawahannya dalam cerita untuk menjaga imagenya.

    Demikian juga sebaliknya, Cao Cao selalu diceritakan sebagai seorang egois yang berdarah dingin dan penuh kecurangan dalam bertindak, padahal ia melakukan banyak kebaikan juga sehingga penduduk di dataran tengah dan utara china bisa selamat dari bencana kelaparan dan peperangan. menghadapi perbedaan yang kontras antara karya sastra dan fakta sejarah bagaimana kita sebaiknya menyikapi Kisah Tiga Negara?
    map of 3 kingdoms period
    Peta zaman 3 Kerajaan dibandingkan dengan peta dinasti Han pada masa kejayaannya

    Karya sastra Kisah Tiga Negara yang kita kenal merupakan kompilasi Luo Guanzhong dan secara formal dikenal sebagai Sanguo-yanyi. oleh para ahli, karya sastra ini disebut-sebut memiliki kadar sejarah sekitar 70%. jadi latar belakang dan banyak kejadian yang diceritakan lumayan sesuai dengan fakta sejarah tetapi 30% lainnya rekaan karena dibutuhkan untuk kepentingan narasi cerita. lalu bagaimana dengan sejarah asli mengenai era Tiga Negara?

    Memperkenalkan Sanguo-zhi atau Records of the Three Kingdoms, sebuah catatan sejarah yang dituliskan pada masa akhir dinasti Han. dibuat oleh Chen Shou (233-297) yang hidup pada masa tersebut dan menerima tugas dari pemerintah untuk menulis kejadian yang berlangsung pada masa Tiga Kerajaan. pemilihan Chen Shou sendiri disengaja karena dianggap sebagai sosok yang lebih netral dimana ia bukan merupakan pejabat asli dari dinasti yang berkuasa.

    Karya Chen Shou berbentuk kumpulan biografi yang diakui oleh kekaisaran sebagai dokumen sejarah resmi. tentu dokumen yang sedemikian penting tidak lepas dari beragam kritik, sanggahan, maupun cross check dengan narasumber yang masih hidup atau pencatatan resmi kekaisaran. karyanya tersebut sudah melalui banyak kritisi, revisi dan penilaian lanjutan oleh akademisi dan departemen pencatatan kekaisaran baik yang sejaman maupun pada era setelahnya.
    chen shou statue
    Chen Shou tumbuh besar di kerajaan Shu, kemudian bekerja pada kekaisaran Wei-Jin

    Bisa dimengerti bahwa Sanguozhi kemudian diakui sebagai dokumen sejarah oleh para ahli. bebas dari bias atau propaganda penguasa karena terus-menerus mengalami revisi yang dilakukan oleh para ahli yang hidup pada zaman atau dinasti setelahnya sehingga tidak memiliki kepentingan politis untuk melakukan distorsi sejarah. karena itu kredibilitas catatan sejarah tersebut dianggap tinggi dan layak menjadi sumber untuk mempelajari sejarah Tiga Negara yang sebenarnya.

    Demikian pentingnya dokumen ini sehingga ketika ditemukan oleh sejarawan modern, ratusan biografi tersebut disertai dengan beragam dokumen pelengkap yang berisi kritisi, komentar serta fakta pembanding yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya. berbagai revisi, alasan serta teks aslinya dicatat dengan lengkap sehingga memudahkan penelitian. tidak ketinggalan profil Chen Shou sebagai penulis dan kehidupannya sebagai bahan pertimbangan lanjutan.

    Catatan sejarah ini sebagian sudah diterjemahkan ke dalam bahasa inggris oleh para pemerhati sejarah klasik. namun sejauh ini kurang begitu populer dibandingkan dengan versi novelnya karena tidak berbentuk cerita atau tanpa narasi. lebih mirip dengan berita yang baku dan formal. setidaknya keberadaan catatan sejarah tersebut membuat pembaca modern mampu memisahkan antara mitos dan fakta yang terjadi dalam Kisah Tiga Negara.

    Dengan membandingkan Kisah Tiga Negara atau sanguo-yanyi dengan catatan sanguo-zhi bisa diketahui peristiwa sejarah yang sebenarnya terjadi. banyak pihak yang sudah melakukan cross check antara 2 sumber tersebut dan mendapati banyak perbedaan. rangkuman dari perbedaan tersebut sudah ada entry wiki-nya sendiri yang bisa dilihat pada link berikut : list fiksi dalam kisah 3 kerajaan.
    painting of 3 kingdoms in medieval japan
    Lukisan 3 Kerajaan buatan Jepang abad ke 18 menegaskan kepopulerannya di luar china sekalipun

    Setelah membaca tentang sanguo-zhi mungkin banyak yang penasaran seperti apa wujud aslinya. berikut bisa dilihat kutipan biografi dari salah satu tokoh populer dalam Kisah Tiga Negara.
    "Guan Yu 關羽, styled Yunchang 雲長, originally had the style Changsheng 長生and was from Jie 解 in Hedong 河東. He fled for his life to Zhuojun commandery 涿郡. The Former Lord 先主 was recruiting followers in his hometown, and Yu and Zhang Fei 張飛 elected to fight for him on the battlefield. When the Former Lord became Chancellor of Pingyuan 平原相, Yu and Fei were made Majors with a Separate Command 別部司馬, each with command of their own private troops. The Former Lord shared the same bed with the two and they treated one other with the kindness of brothers. At grand gatherings, however, they always stood in his service. They followed the Former Lord everywhere, no matter how difficult or dangerous (1). After the Former Lord made a surprise attack on Che Zhou 車冑, Inspector of Xuzhou 徐州刺史, Yu was ordered to garrison the city of Xiapi 下邳, undertaking the duties of the Grand Administrator 太守 (2), whilst Liu Bei himself returned to Xiaopei 小沛.

    In the fifth year of Jian’an 建安, Duke Cao campaigned in the east and the Former Lord fled to Yuan Shao 袁紹. The Duke captured Yu and brought him back. He made him Lieutenant-General 偏將軍, treating him with high honours. Shao sent his great general Yan Liang 顏良 to attack Liu Yan 劉延, Grand Administrator of Dongjun commandery 東郡太守, at Baima 白馬. Duke Cao sent Zhang Liao 張遼 and Yu as vanguard. Yu saw the standard on the chariot of Liang. He urged his mount on, speared Yan Liang in the ranks of the ten-thousand, and brought his head back. None of Shao’s generals were a match for him and thus the siege of Baima was unravelled...."

    Bisa dilihat formatnya berupa biografi yang bercerita tentang keputusan yang diambil oleh seorang tokoh, alasan, jasa serta tidak luput kesalahan yang mereka perbuat. untuk memahami seluruh kejadian sejarah yang berkaitan dengan Tiga Negara tentu biografi seluruh tokoh perlu dibaca. bukan sesuatu yang mudah sehingga disebutkan kalau masa Tiga Negara lebih mudah dipelajari dengan membaca Kisah Tiga Negara (Sanguoyanyi) yang memiliki narasi cerita.

    Setelah familiar dengan Kisah Tiga Negara maka pembaca yang masih penasaran bisa mendalami sejarah aslinya dengan membandingkannya dengan catatan biografi sanguozhi. hal ini memperkaya pengetahuan dengan memperlihatkan sosok karakter yang lebih humanis, penuh dengan kesalahan, emosi sesaat, ketakutan dan juga luapan kebaikan serta kelemahan. tidak ada tokoh yang 100% jahat, semua hanyalah manusia yang memiliki perbedaan pandangan.


    Kisah Tiga Kerajaan (Sam Kok), antara Mitos dan Fakta Kisah Tiga Kerajaan (Sam Kok), antara Mitos dan Fakta Reviewed by pkn4all on April 25, 2016 Rating: 5
    ads 728x90 B
    Diberdayakan oleh Blogger.