Seo Services
Seo Services

Mitos Ketajaman Pedang Katana (Samurai)

Agustus 24, 2016
Seringkali terjadi kesalahpahaman mengenai ketajaman pedang Katana yang dibuat oleh bangsa Jepang. hal ini terjadi karena propaganda era perang dunia 2 yang tersebar melalui gosip dari mulut ke mulut kemudian lestari dalam cerita, novel, film, game dan media lainnya. "pedang samurai" selalu diperlihatkan sebagai sebuah senjata tajam berkualitas tinggi yang memiliki ketajaman super sehingga mampu membelah berbagai macam benda dengan mudah.

Jangankan sekedar memotong pedang ataupun baju pelindung (armor), banyak yang mempercayai bahwa laras senjata mesin yang terbuat dari baja sekalipun bisa dipotong oleh pedang samurai ini. tentu klaim-klaim semacam ini tidak lebih daripada gosip, imajinasi pengarang atau mitos sesat saja. kenyataannya Katana sebagai sebilah senjata tajam yang terbuat dari logam tetap memiliki batasan dan kelemahan yang sama dengan produk logam lainnya.
bagian pedang katana
Bagian-bagian dari Katana serta beberapa teknik konstruksi laminasi

Seperti halnya pedang yang dibuat oleh peradaban lainnya, Katana memiliki sifat, karakteristik dan kelemahan yang relatif sama. seperti pantangan untuk menghantam objek keras seperti helm, armor atau pedang lainnya dengan sekuat tenaga agar tidak merusak mata potong dan bilah itu sendiri. khusus Katana bahkan terhadap objek "lunak" sekalipun (misal sebatang bambu latihan) pantang digunakan secara sembarangan dengan sekuat tenaga.

Disebutkan bahwa Katana digunakan dengan teknik ayunan seperti gerakan pemancing yang melemparkan mata kail dengan joran. tenaganya harus terkontrol dengan baik, tidak penuh tenaga. alias tidak digunakan seperti halnya memotong kayu dengan golok atau kapak. karena apabila digunakan dengan sembrono Katana justru lebih rawan rusak daripada pedang buatan eropa atau bangsa lainnya.

Menguatkan hal ini ada dokumen dari era peperangan besar di Jepang era yang dikenal sebagai sengoku jidai yang menyebutkan berbagai jenis kerusakan pada Katana dan Tachi, jenis pedang lain yang lebih tua. macam kerusakan dimulai dari bilah yang disebutkan gompal, bengkok, patah sampai dengan yang dituliskan hancur berkeping-keping.

Sebenarnya sebagai sebuah senjata, Katana lebih banyak menuntut dalam artian membutuhkan keahlian tinggi penggunanya agar dapat digunakan dengan "aman". pengguna yang kurang terlatih bisa dengan mudah merusak pedangnya sendiri karena material baja dalam Katana tidak sebaik yang dimiliki oleh peradaban lainnya. kelemahan baja Katana ini bersumber dari rendahnya kualitas bahan baku besi yang ada di kepulauan Jepang.
tamahagane
Bongkahan baja Tamahagane, bahan baku pedang Katana tradisional

Kepulauan Jepang hanya memiliki pasir besi yang kemurniannya sangat bervariasi. pasir tersebut dimurnikan menjadi bongkahan baja tamahagane yang mewarisi masalah kemurnian beserta kandungan karbon yang tidak seragam. hal ini menyulitkan produksi pedang karena tiap bongkahan baja memiliki sifat yang berbeda. ada yang lunak dan bersifat lebih fleksibel seperti per daun, ada yang kekerasannya cukup, ada pula yang begitu keras (brittle) sehingga mudah pecah.

Metode pemurnian pasir besi yang mereka miliki juga tergolong tidak efisien karena hanya bisa menghasilkan beberapa persen baja berkualitas baik dari seluruh bahan baku yang digunakan. dari 1 ton pasir besi hanya beberapa Kg tamahagane yang bisa didapatkan. sebuah proses yang memakan waktu berhari-hari dengan hasil yang tidak seberapa. karena itu prosesnya diisi dengan upacara ritual agar memaksimalkan peruntungan dan nasib baik.

Pengolahan baja semacam ini sudah ditinggalkan oleh peradaban lainnya berabad-abad sebelumnya karena ketersediaan bahan baku dan teknik pengolahan logam yang lebih baik. di Jepang karena sulitnya mengimpor bahan baku besi dari luar maka teknik pengolahan tradisional tetap bertahan. hal ini membuat para pengrajin pedang di Jepang terpaksa menyempurnakan teknik yang ada untuk mengakali buruknya bahan baku yang mereka miliki.
traditional steel forging
Keahlian pandai besi tradisional yang masih dilestarikan untuk keperluan study & pariwisata

Tidak menyerah dengan hambatan yang ada, para ahli pedang menyempurnakan teknik multiple folding dan laminasi untuk memaksimalkan bahan baku yang ada. multiple folding dilakukan untuk membuang ketidakmurnian dan menyamakan kekerasan dari bilah yang sedang dikerjakan. sedangkan laminasi bertujuan untuk membuat struktur bilah yang ideal dengan menggunakan kombinasi logam lunak, sedang dan keras.

Baja yang bersifat keras digunakan untuk bagian edge atau mata pisau. semakin keras maka ketahanan atau retensi ketajaman dari mata pisaunya semakin awet. kekurangannya adalah mudah pecah karena brittle atau "garing". karena itu logam yang lebih lunak digunakan sebagai tubuh atau tulang. baja lunak mampu memberikan fleksibilitas seperti per yang mampu menerima benturan sehingga menjaga bilah pedang agar tidak patah.

Dengan teknik laminasi mata pisau bisa saja gompal ketika dihantam dengan keras tetapi pedangnya tidak akan patah dan tetap bisa digunakan. penyatuan baja yang berbeda kekerasan ini memiliki beberapa kombinasi. semakin rumit tentu prosesnya semakin sulit dan membutuhkan keahlian yang lebih tinggi sehingga menjadi langka dan mahal. kebanyakan Samurai hanya menggunakan satu laminasi (Kobuse) atau dua (Honsanmai) karena alasan ekonomi.
laminasi katana
Berbagai jenis laminasi yang mampu dibuat oleh pandai besi Jepang

Katana premium dengan laminasi yang lebih rumit kualitasnya bisa berkali lipat lebih baik daripada yang hanya dua laminasi tetapi harganya luar biasa mahal dan sudah dianggap barang mewah. lebih mirip benda seni atau harta warisan keluarga sehingga tidak diperlakukan  seperti senjata pada umumnya. Katana berkualitas seperti ini hanya dimiliki oleh kaum bangsawan tinggi dan karenanya jarang digunakan secara langsung dalam medan pertempuran.

Bagaimana performa Katana dengan 2 laminasi?

Kemampuan Katana yang dibuat dengan dua laminasi (honsanmai) sudah dianggap menyamai pedang dan persenjataan buatan eropa yang menggunakan biji besi dan teknik pengolahan yang lebih baik. hanya saja apabila bangsa lain bisa memproduksi dalam jumlah besar, pandai besi Jepang dengan teknik multiple folding dan laminasi hanya bisa memproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit dengan ongkos per bilah yang jauh lebih mahal.

Soal kekerasan sebagaimana benda tajam lainnya yang terbuat dari besi logam sebuah Katana lumrah bengkok, gompal atau rusak apabila mengalami benturan keras. seperti halnya mata cangkul yang bisa gompal ketika menghantam batu atau bilah golok yang luka akibat menghantam kulit kayu yang keras, demikian juga Katana mengalami masalah yang relatif sama.

Karena itu Katana yang tajam sekalipun harus pandai memilih-milih sasaran. bagian dari lawan yang dilapisi oleh baju pelindung seperti dada dan bahu serta helm tidak akan diserang. apabila nekat maka bisa dipastikan bilah Katana akan menjadi rusak dan tidak bisa digunakan lagi sebagai senjata. kesalahan semacam ini biasanya dilakukan oleh pemula atau amatir yang tidak terlatih dalam teknik penggunaan Katana atau seni pedang.
samurai in field of battle
Samurai lumrah memulai perang dengan senjata lainnya seperti busur panah dan tombak

Bagi Samurai yang terlatih, yang menjadi sasaran adalah celah-celah bagian pelindung di sekitar leher, ketiak, paha serta bagian sendi / artikulasi lainnya. selain itu lengan juga menjadi sasaran karena memiliki lapisan pelindung yang minimal. sedangkan helm atau ketopong baja serta bagian lainnya yang terbuat dari bahan keras atau logam sebisa mungkin dihindari karena berisiko tinggi untuk merusak bilah pedang.

Di medan tempur seorang Samurai yang membawa Katana bagus sekalipun akan memilih tombak atau naginata sebagai senjata utama untuk memulai pertempuran. selain dari jangkauan dan kekuatan yang lebih baik hal ini juga menjaga Katana mereka aman untuk sementara waktu. karena pada fase awal pertempuran kondisinya demikian kacau sehingga sulit bagi mereka untuk menggunakan pedang dengan teknik yang seharusnya.

Salah-salah karena terlalu bersemangat tidak sengaja menghantam sisi pelindung armor lawan yang tebal sehingga Katana berkualitas baik pun bisa rusak. kalau sudah begitu bisa fatal akibatnya karena sang Samurai tiba-tiba tidak memiliki senjata yang seimbang untuk menghadapi lawannya padahal perang baru saja dimulai. karena itu pedang lebih banyak disimpan sebagai senjata cadangan dan hanya digunakan ketika benar-benar dibutuhkan.

Lalu bagaimana dengan pedang Samurai yang dibawa oleh tentara Nippon Jepang di PD 2?

Ikuti di trit berikutnya ...



* Revisi pertama dengan bantuan bro SatsuJinKen, Kaskus SF Pisau. diskusi dan sumber lain atau pertanyaan bisa di alamatkan di link berikut : Kaskus SF Pisau & Hoax Samurai Sabuk


Mitos Ketajaman Pedang Katana (Samurai) Mitos Ketajaman Pedang Katana (Samurai) Reviewed by pkn4all on Agustus 24, 2016 Rating: 5

Bayangan Hitam Bernama Ninja dalam Sejarah

Agustus 20, 2016
Sosok yang identik dengan kostum hitam ini menjadi legenda sebagai pembunuh berkemampuan super. mampu memanjat dinding vertikal dengan cakar besi, berlari di atas permukaan air dengan sendal kayu, atau menghilangkan diri dengan bom asap. sekilas terdengar berlebihan tapi anehnya mereka bukan hanya karangan tetapi betul berdasarkan dari dokumen sejarah. namun sejauh mana kemiripannya antara legenda dengan kebenaran sejarah?

Pertama-tama harus diperjelas bahwa sebutan Ninja hampir tidak pernah disebutkan dalam sejarah resmi. bukan berarti rahasia tetapi sejarah resmi menggunakan sebutan Shinobi yang berarti "untuk mencuri" atau "bersembunyi". Shinobi sendiri sudah dikenal setidaknya sejak abad ke 8. artinya mereka sebenarnya lebih tua daripada Keshogunan ataupun kelas sosial Samurai yang baru dikenal beberapa abad setelahnya.
ninja shinobi
Penampilan Ninja dalam legenda populer

Pada saat itu semua orang yang memiliki tugas untuk mengumpulkan (mencuri) informasi lumrah disebut sebagai Shinobi. peran sebagai mata-mata ini dijalani tanpa latihan khusus, hanya mengandalkan pada kemampuan per individu yang membuktikan dirinya cerdas atau berbakat sehingga mampu membawa pulang informasi yang berharga.

Ketiadaan latihan dan orientasi pada hasil membuat siapapun bisa menjadi seorang Shinobi bahkan orang tua, wanita ataupun anak-anak. berkembangnya kebutuhan akan mata-mata ini sendiri erat kaitannya dengan datangnya pemikiran dari luar Jepang seperti kitab perang karangan Sun Tzu yang mengajarkan tentang pentingnya pengumpulan informasi dalam masa damai ataupun perang.

Shinobi generasi awal karena ketiadaan pelatihan dan pendidikan khusus membuat kemampuannya terbatas. mereka belum tentu menguasai ilmu bela diri, jarang membawa senjata, tidak juga mengenakan pakaian khusus. apabila ketahuan maka jalan satu-satunya adalah lari dan bersembunyi. hanya ada 1 kasus langka dimana Shinobi mampu membakar markas lawannya.

Selama ratusan tahun Shinobi terus digunakan secara informal seperti buruh musiman, hanya dipanggil kalau ada keperluan (perang). baru pada era Keshogunan Kamakura, Shinobi mulai digunakan secara fromal. sekarang mereka bekerja sepanjang tahun dengan penugasan yang resmi. hal ini akan membawa dampak yang besar bagi generasi selanjutnya.
real ninja undercover as farmer
Kiri kostum drama, kanan bagaimana seharusnya shinobi atau ninja bertugas

Peradaban Jepang yang berkembang menjadi feodal dengan tumbuhnya clan dan daimyo di seluruh daerah membuat semakin banyak pihak yang membutuhkan jasa mata-mata. bukan hanya gubernur yang secara tradisional mempekerjakan Shinobi, sekarang tiap clan di daerah juga menjadi pelanggan. adanya jaminan lapangan pekerjaan membuat tiap Shinobi bersemangat untuk melatih keluarganya untuk mengikuti jejak langkahnya.

Generasi baru Shinobi pun muncul, sedari kecil sudah dilatih untuk menjadi seorang mata-mata. mereka diwarisi kemampuan yang berasal dari pengalaman ayah, paman dan kakeknya. lowongan pekerjaan tersebut juga membuat banyak penduduk sekitarnya untuk alih profesi menjadi Shinobi terutama yang tinggal di pegunungan dengan sedikit lahan subur.

Konflik era feodal membawa banyak keuntungan bagi para Shinobi sehingga desa-desa asal mereka bisa berkembang dengan pesat. pada beberapa daerah bisa terdapat sampai dengan seratus desa yang khusus mencetak Shinobi profesional. lama-kelamaan jumlah mereka melebihi lowongan pekerjaan yang ada sehingga lumrah terjadi kompetisi untuk sebuah lowongan.

Hal ini berujung pada konflik berdarah antar desa Shinobi yang tampak dibiarkan oleh penguasa daerah. mereka melihatnya sebagai sebuah seleksi, "biarlah yang terbaik yang dipekerjakan" begitu pikir mereka. hal ini membuat konflik demikian brutal sehingga tiap desa sampai merasa perlu untuk membuat tembok layaknya benteng untuk melindungi warga desa dari serangan tetangga mereka.

Konflik tersebut akhirnya menjadi ajang pembuktian kemampuan dari generasi baru Shinobi yang jauh lebih terlatih dan ahli daripada sebelumnya. para profesional ini terlatih dalam seni penyamaran, bela diri tangan kosong, berkuda, penggunaan racun, bahan peledak, hingga penggunaan berbagai jenis senjata, ilmu astrologi praktis serta psikologi dasar.
map of koga and iga
Koga dan Iga di daerah pegunungan yang strategis karena dekat dengan ibukota Kyoto

Iga dan Koga (Koka) menjadi terkenal karena wilayah tersebut menghasilkan Shinobi profesional dengan kemampuan seperti di atas. berawal dari peperangan di era Keshogunan Ashikaga dimana disebutkan adanya samurai desa yang membantu usaha pemberontakan seorang tokoh lokal. mereka berhasil menahan laju pasukan keshogunan dengan bergerilya sampai 3 tahun sebelum peperangan ditinggalkan karena shogun keburu meninggal.

Keberhasilan "samurai desa" tersebut dilakukan dengan cara yang tidak konvensional, selain dari gerilya mereka juga senantiasa meneror dan mengganggu pasukan lawan hampir setiap malam. entah dengan membakar ranting kering atau dengan memasang jebakan di sekitar lokasi berkemah. banyak diantara mereka yang melanjutkan profesi sebagai Shinobi.

Naiknya pamor dari Shinobi membuat was-was banyak pihak. potensi usaha pembunuhan menjadi risiko yang semakin diwaspadai. karena itu Shinobi sekarang berperan sebagai bodyguard, sebab ada pemikiran logis bahwa hanya sesama Shinobi-lah yang mampu mendeteksi lawan yang berkeahlian serupa dengan mereka.

Tetapi sebenarnya kebanyakan Shinobi tidak mampu melakukan infiltrasi dan usaha pembunuhan terhadap lawan yang tinggal di tempat terlindung dan dijaga ketat. walau memiliki banyak kemampuan tetapi jelas terdapat perbedaan tingkat kesulitan antara memanjat tembok desa dengan tembok kastil yang memiliki alat pengamanan dan penjagaan yang terbaik di jamannya.
shinobi attempt on assassination
Satu-satunya kesempatan Shinobi adalah ketika sasaran berada di ruang terbuka

Karena itu walaupun memiliki keahlian "super" tetapi dalam perang peranan Shinobi tidak jauh berbeda dengan mata-mata bangsa lainnya. hampir semua kegiatan mereka bertujuan untuk mengumpulkan informasi seperti kondisi jalan di wilayah lawan, lebar jembatan, letak sungai, lokasi barak lawan, gudang perbekalan, hingga jumlah prajurit dan kesiapannya.

Melihat dari tugas yang diberikan maka Shinobi lebih banyak bekerja di siang hari daripada keliaran malam-malam yang justru mudah menimbulkan kecurigaan. bekerja di siang hari menuntut kemampuan untuk menyamar dan bukan kebetulan kalau keahlian utama mereka adalah ilmu penyamaran. demikian penting sehingga calon Shinobi yang tidak menguasai akan dikeluarkan dari pelatihan

Setiap Shinobi diwajibkan menguasai beberapa profesi dengan fasih. mulai dari keahlian praktis, tata cara bicara, bahasa tubuh, hingga pengenaan baju dan perlengkapan lainnya secara ahli. penyamaran mereka bisa sebagai tukang obat keliling yang cerewet, pendeta peziarah yang hafal ratusan doa, pedagang baju musiman, hingga tuan samurai yang pongah dan minta selalu dihormati.

Praktisnya mereka ini ahli akting yang sangat baik. demikian baik sehingga mampu memikat lawan bicaranya sehingga mampu mengorek informasi penting tanpa disadari. dalam penyamaran senjata andalan mereka adalah uang sogokan atau barang mahal sebagai hadiah untuk meraih kepercayaan korbannya.

Setelah datang berkali-kali dan cukup dikenal serta dipercaya, seorang tukang obat keliling bisa dengan mudah menguping atau menanyakan hal-hal yang tampak sepele bagi para pelayan atau prajurit di kastil. seperti bagaimana kondisi kesehatan tuan daimyo, gosip masalah internal dalam keluarganya, hingga kata kunci rahasia untuk keluar masuk pintu belakang.
ninja dressed as samurai
Shinobi yang ahli menyamar menyerang bersamaan dengan rekannya dari luar sehingga lawan dibuat kalang kabut

Lantas bagaimana dengan sabotase atau usaha pembunuhan?

Tidak banyak dan legenda yang ada cenderung berlebihan. bukti paling jelas adalah ketika seluruh desa di wilayah Koga dan Iga yang berkekuatan hampir 200 desa (yang biasanya berantem sendiri) bersatu dengan tujuan yang sama untuk menyerang satu orang. bayangkan usaha gabungan Shinobi terbaik se Jepang. apabila legenda tentang kesaktian Ninja benar adanya tentu tidak sampai berapa hari sudah tamat riwayat orang tersebut.

Nama orang tersebut adalah Nobunaga yang karena kesal dengan plin-plan nya sikap para Shinobi yang juga menjual jasa mereka kepada lawan-lawannya, akhirnya memutuskan untuk menggusur semua desa Shinobi di wilayah Koga dan Iga. ternyata dengan segala keahlian Ninja yang legendaris, mereka tidak mampu melukai seorang Nobunaga.

Hanya ada satu kejadian ketika seorang Shinobi berhasil menyusup lalu menembak dengan musket sniper modifikasi. sayangnya tidak mempan terhadap nanban armor sang daimyo. Shinobi lainnya bahkan sama sekali tidak berhasil mendekat. padahal Nobunaga tidak bersembunyi di kastil tetapi ikut serta bersama pasukannya ke pegunungan dan hutan di wilayah Iga yang tentu dikenal dengan sangat baik oleh para Shinobi.

Kedua desa tersebut akhirnya hancur di tangan Nobunaga. uniknya pada suatu saat Nobunaga mencoba menugaskan Shinobi yang paling terkenal yakni Hatori Hanzo untuk menghabisi daimyo lainnya. walaupun mampu menyelinap masuk ke wilayah dan kastil sasarannya (Takeda Shingen) tetapi ia gagal dalam eksekusinya. setidaknya bagaimana ia mampu melarikan diri dari kastil lawan ketika dikejar patut mendapat tepuk tangan.
Hattori Hanzo 1-1 nya shinobi yang tercatat dalam sejarah

Sejarah mencatat bahwa kemampuan Shinobi lebih efektif digunakan dalam wilayah sendiri untuk menjaga keamanan dan pertahanan selain dari menyingkirkan lawan politik secara rahasia. adalah Tokugawa yang mampu mempekerjakan mereka dengan ahli. ia sedari awal bersedia menerima para shinobi yang desanya dihancurkan oleh Nobunaga.

Mereka dipekerjakan sebagai bodyguard dan turut membantu pertahanan beberapa kastil miliknya dari serbuan musuh. para Shinobi juga digunakan secara efektif untuk mendukung penyerangan terhadap kastil lawan dengan pencurian informasi tentang kondisi kastil tersebut. mulai dari jumlah prajurit hingga sisa perbekalannya bisa diketahui.

Tokugawa sebagai tuan terbaik akhirnya juga menjadi juru kunci bagi tradisi Shinobi yang sudah berumur ratusan tahun. struktur clan dan sistem guild Shinobi dihapuskan setelah perang karena mereka berpotensi menjual jasanya kepada pihak selain dari pemerintahan Tokugawa. para Shinobi diberi pilihan untuk ikut menjadi bagian dari intelijen keshogunan baru atau menjadi warga biasa.

Shinobi yang menerima tawaran tersebut harus menyerahkan kuasa atas tanah garapan di desanya dan pindah ke ibukota. sedangkan yang memilih menjadi warga akan diberikan tanah garapan yang lebih besar tetapi dilarang melatih Shinobi dengan pengawasan yang ketat. perlahan generasi terakhir dari Shinobi hilang seiring dengan berlalunya waktu.


Bayangan Hitam Bernama Ninja dalam Sejarah Bayangan Hitam Bernama Ninja dalam Sejarah Reviewed by pkn4all on Agustus 20, 2016 Rating: 5

Jumlah Prajurit Justru Bertambah Setelah Perang, Mati Satu Tumbuh Seribu..

Agustus 06, 2016
Seringkali diceritakan tentang pelaku sejarah yang setelah berperang dengan banyak kesulitan, lalu setelahnya (tiba-tiba) tetap memiliki pasukan berjumlah besar untuk peperangan berikutnya. padahal di awal hanya memiliki beberapa ratus orang prajurit, perang mati-matian dan tersisa hanya separuhnya. tapi kemudian memiliki ribuan orang untuk perang selanjutnya, bagaimana bisa?
Qin warfare
Perang di jaman Warring States sebelum unifikasi di bawah dinasti Qin.

Apabila ditemui dalam novel biasanya terdapat elemen time skip atau lompatan waktu ke depan yang tidak diberitahukan ke pembacanya. tiba-tiba saja sang jagoan sudah membawahi sekian ribu atau puluh ribu orang tanpa ada penjelasan yang jelas. film pun sama saja, beberapa adegan lalu tiba-tiba sudah begitu.

Uniknya lagi apabila kejadian yang sama diulang, maka di tiap kemenangan jumlah pasukan sang jagoan akan semakin membengkak. dari awalnya seribu prajurit misalnya, menjadi belasan, puluhan, sampai ratusan ribu orang. semuanya terjadi tanpa penjelasan yang memuaskan mengenai darimana extra pasukan tersebut bisa didapatkan.

Tampak tidak logis karena dalam perang seharusnya sebuah pasukan lumrah kehilangan prajurit apalagi dalam perang besar yang memakan banyak korban. jelas berkurang bukan bertambah. tetapi nyatanya hal ini berdasarkan dari catatan dan dokumen sejarah. bukan hoax penulis novel atau film tetapi benar kenyataan sejarah. lho kok bisa?
ashigaru yang merupakan pokok pasukan di jepang
Prajurit Ashigaru yang jumlahnya membengkak seiringan dengan banyaknya pertempuran yang dimenangkan oleh para Daimyo di Jepang

Untuk memahami "fenomena" ini kita harus melihat komposisi pasukan terlebih dahulu. dalam satu pasukan terdapat elit pasukan atau inti seperti vanguard troops, lalu induk pasukan sekaligus cadangan. dari sejumlah 10 ribu orang berarti komposisi pasukan elit garis depannya (30%) sekitar 3000 orang. sedangkan pasukan utama dan cadangan sekitar 7000 orang.

Apabila dalam perang pasukan elit tersebut hancur maka ke 7000 orang prajurit sisanya biasanya kehilangan motivasi tempur lalu menyerah. hal ini terjadi sebab selain dari vanguard troops, pasukan lainnya merupakan prajurit sekunder yang kurang terlatih dan belum lama jadi tentara. sebagian besar dari mereka adalah rekrutan baru yang digunakan untuk tugas-tugas pendukung.

Pasukan sekunder ini digunakan untuk mengurusi logistik, perbaikan jalan, menjaga camp, menggali sumur, dan memastikan semua proses lainnya lancar sehingga perbekalan makanan dan perlengkapan tempur bisa tersedia di garis depan. sejatinya kemampuan tempur atau kombatan mereka terbilang rendah karena disiplin dan motivasi yang meragukan.

Pada dasarnya mereka gak lebih dari petani, pandai besi, pengrajin kecil, peternak atau kuli bangunan. ikut perang karena alasan tidak sanggup membayar pajak sehingga ikut militer atau tertarik dengan janji ketersediaan makanan, kompensasi gaji dan bonus uang apabila pihak mereka menang. kebanyakan hanya diberikan pelatihan singkat dan peralatan yang seadanya.
great wall of china
Tidak perlu pasukan elit untuk menjaga titik-titik pertahanan dengan efektif

Sifatnya yang hanya sementara membuat mereka berbeda dengan prajurit penuh waktu yang mendalami dunia militer. karena itu kemampuan tempur mereka hanya efektif digunakan apabila bersamaan dengan pasukan yang lebih elit. mereka berguna sebagai force multiplier dalam berbagai situasi khusus dimana kehadiran banyak prajurit diperlukan seperti dalam pengepungan suatu kota atau penjagaan banyak titik-titik pertahanan.

Pasukan sekunder jarang bisa berdiri sendiri sebagai sebuah kesatuan tempur yang utuh. kalaupun dipaksakan dengan perintah atau komando militer biasanya mereka mudah hancur bahkan ketika melawan pasukan lawan yang jauh lebih kecil. mereka juga rawan risiko melarikan diri walaupun dengan ancaman hukuman berat.

Motivasi dan moral yang buruk dimulai dari awal pendirian pasukan yang sering juga disebut sebagai levied troops. seringkali pasukan tersebut dibentuk secara dadakan untuk sebuah perang besar. tidak direncanakan ataupun dilengkapi dan dilatih dengan baik. kesan yang timbul secara internal, asalkan nambah-nambah jumlah prajurit untuk menghadapi atau menakut-nakuti lawan.

Bayangkan pasukan tersebut yang baru beberapa minggu lalu masih berprofesi macam-macam sebagai sipil tiba-tiba harus menghadapi pasukan lawan dalam medan tempur beneran. padahal yang berbeda hanya kemampuan baris-berbaris, seragam dan tombak. apa jadinya? tentu kepanikan dan ketakutan, apalagi kalau pasukan profesional yang mereka anggap elit dihancurkan oleh serangan musuh.

Tamat sudah, pasti segera kecut dan memilih kabur. hal ini selalu terjadi dalam sejarah, baik di romawi-eropa, persia-asia tengah, ataupun dinasti-dinasti china dan jepang. nah, pada kebanyakan kasus pasukan-pasukan pelarian berjumlah besar ini akan diserap ke dalam pasukan pemenang (kecuali ada semacam dendam atau hal-hal khusus lainnya).
upacara menyerahnya suatu pasukan
Ritual penyerahan pasukan yang umum terjadi sebelum dicampur ke dalam pasukan sendiri

Penyerahan pasukan sekunder inilah yang menjadikan suatu pasukan justru bertambah setelah menjalani pertempuran terlepas dari korban jiwa yang dideritanya. semakin banyak perang yang dihadapi asalkan terus menang maka jumlah prajurit bisa terus bertambah. belum lagi karena faktor sistem feodal dimana loyalitas atau kesetiaan lumrah bergeser kepada pemenang.

Adalah wajar bagi para keluarga, kota atau suku feodal yang kalah perang untuk menyatakan kesetiaan mereka kepada pemenang. dalam pernyataan kesetiaan itu salah satu bukti tulusnya mereka tunduk atau takluk adalah dengan memberikan prajurit terbaik mereka kepada pemenang untuk meraih jasa dalam pertempuran selanjutnya.

Karena itu Alexander the Great dari ribuan orang menjadi puluhan ribu setelah menyerang kerajaan-kerajaan Persia. Cao Cao dari ribuan pasukan menjadi puluhan dan ratusan ribu padahal terus mengalami pertempuran dalam masa 3 kerajaan belum lagi adanya bencana kelaparan. juga bagaimana Nobunaga dan Hideyoshi dari ribuan pengikut menjadi puluhan ribu pasukan ketika menghadapi front barat.
alexander agung menerima penyerahan raja lawannya
Alexander Agung menerima penyerahan seorang raja beserta pasukannya

Lalu apakah penambahan prajurit yang terjadi selalu karena faktor penyerahan pasukan lawan?

Bisa dipastikan demikian. penambahan prajurit dengan cara lain seperti rektrutmen di wilayah sendiri belum tentu efektif selain dari memberatkan kehidupan masyarakat. karena jumlah populasi di era medieval masih sangat terbatas. ditambah dengan produktivitas yang masih rendah sehingga kegiatan yang mendasar seperti pertanian, peternakan, irigasi dan kerajinan kecil menyita sebagian besar tenaga kerja usia produktif.

Hanya sebagian kecil dari populasi yang berkesempatan menjadi prajurit. biasanya kalangan atas yang sudah berkecukupan dalam hal sandang, papan, pangan sehingga bebas memilih profesi lain tanpa membuat keluarganya kelaparan. bagi kebanyakan penduduk lainnya mereka harus bekerja di ladang atau beternak untuk mencukupi makanan sehari-hari.


Jumlah Prajurit Justru Bertambah Setelah Perang, Mati Satu Tumbuh Seribu.. Jumlah Prajurit Justru Bertambah Setelah Perang, Mati Satu Tumbuh Seribu.. Reviewed by pkn4all on Agustus 06, 2016 Rating: 5

Kutukan Mumi Firaun, Siapa Takut?

Agustus 04, 2016
Pada tahun 1922 Mesir menjadi pusat perhatian dunia setelah ditemukan sebuah makam firaun (pharaoh) yang masih utuh. umumnya makam kuno tidak pernah bebas dari penjarah makam mengingat lokasi mereka yang tidak tersembunyi dan tidak dijaga selama ribuan tahun setelah era kekuasaan firaun berakhir. karena itu penemuan ini menjadi sensasi dunia dan seperti ingin ikut eksis, arwah mumi firaun dengan kutukannya ikut ambil bagian.
Tutankhamun death mask
Tutankhamun adalah firaun muda yang misterius, meninggal di usia 20 tahunan

Sejak awal media sudah memberitakan desas-desus bahwa penggalian sudah memakan korban yang dikaitkan dengan kutukan firaun. masyarakat inggris dan internasional menjadi sangat tertarik, di satu sisi mereka penasaran dan ingin mengetahui semua hal mengenai penemuan tersebut. tetapi di sisi lain mereka juga ragu-ragu mengingat dengan standar etis manapun tidak pantas untuk mengusik ketenangan sebuah makam, apalagi yang jauh lebih tua dari mereka.

Kegiatan penelitian dinilai lebih buruk daripada pencurian karena bukan hanya harta bendanya yang dibawa tetapi jasad-nya pun akan diganggu dengan penelitian forensik. karena itu masyarakat tanpa sadar justru menjagokan sang firaun dengan kutukannya. tim peneliti dianggap sebagai penjahat berkedok ilmu pengetahuan. berbagai tokoh ikut menyumbang suara dan menyulut kontroversi besar soal pembenaran penggalian makam dan bahaya yang ditimbulkan.

Pada Maret 1923 insan media mendapatkan berita yang mereka tunggu. Carnarvon sponsor dan kepala penelitian makam Tutankhamun meninggal dunia secara mendadak karena digigit oleh nyamuk. pemberitaan menjadi liar dan media meraup untung besar dari cerita kutukan yang menjadi kenyataan. disebutkan kematiannya disusul dengan kematian lain yang disembunyikan oleh para peneliti. kisah kutukan tersebut kemudian menjadi legenda dan bagian dari sejarah.
Carter examing King Tut's sacrophagus
Howard Carter wakil kepala ekspedisi sedang memeriksa sakrofagus Tutankhamun

Tetapi apakah semua ini benar?

Nyatanya, Carnarvon yang bernama lengkap George Herbert, Earl (status bangsawan) ke 5 dari Carnarvon, sudah tidak lagi berusia muda. ia berumur 57 tahun tetapi diberitakan dengan keliru sebagai pria yang masih muda dan sehat. padahal Carnarvon selain dari usia lanjut juga memiliki penyakit kambuhan akibat dari kecelakaan bermotor puluhan tahun silam. kecelakaan tersebut membuat paru-paru dan sistem pernafasannya lemah.

Hal di atas ditambah dengan situasi penggalian di Mesir yang berat dengan iklim dan udara padang pasir yang ekstrim. apabila dibandingkan dengan cuaca Inggris tentu sangat berbeda sehingga fisik Carnarvon menjadi loyo. diketahui ia jatuh sakit ketika sedang berlibur. proses penggalian memang dihentikan sementara karena semua yang terlibat sudah kelelahan setelah bekerja tanpa henti selama beberapa bulan (November hingga Februari).

Dalam sebuah perjalanan berlayar di sungai aswan Carnarvon terkena gigitan nyamuk yang mengandung bakteri asing. gigitan tersebut menyebabkan kemerahan di kulit tetapi tidak berbahaya dan hanya menyebabkan bentol besar. baru kemudian menjadi masalah beberapa hari berikutnya setelah tanpa sengaja terkena pisau ketika bercukur. luka gigitan tersebut menjadi infeksi.

Merasa sakitnya tidak membaik, Carnarvon bertolak kembali ke kota Kairo untuk mencari pengobatan. setelah menempuh perjalanan selama beberapa hari ternyata infeksinya sudah terlanjur parah dan meracuni darah. luka di wajahnya membawa bakteri asing dari nyamuk masuk ke dalam pembuluh darah. hal ini membuat paru-parunya yang memang lemah terkena pneumonia sehingga fatal baginya yang memang sudah berumur.
photo of Carnovan
Tampang Carnarvon yang badass dan hidupnya seperti Idiana Jones membuatnya terlihat lebih muda daripada sebenarnya

Kematiannya menjadi sensasi karena Carnarvon pada waktu itu memiliki reputasi layaknya cowboy dengan kisah hidupnya yang ala Indiana Jones dan wajah tangguh seperti cak Noris sehingga kematiannya yang disebutkan karena gigitan nyamuk membuat banyak orang tidak percaya. pasti ada sebab lainnya, pikir mereka, masak mati karena gigitan nyamuk? padahal secara medis hal tersebut sangatlah wajar.

Lalu bagaimana dengan kematian-kematian lainnya yang diberitakan oleh seluruh dunia?

Sebenarnya tidak lebih daripada judul bombastis tanpa substansi. hal ini terjadi karena Carnarvon dan tim nya menyadari bahwa bahwa makam yang mereka gali walaupun terdapat terowongan penjarah makam kuno ternyata masih memiliki segudang harta yang belum dijarah. tim peneliti bersumpah untuk merahasiakan hal tersebut lalu menyegel kembali ruangan yang mereka temukan karena tujuan mereka adalah arkeologi, bukan harta karun.

Sayangnya tindakan tutup mulut mereka membuat insan media yang berjaga di luar tempat penggalian menjadi kelaparan informasi. sedikitnya berita membuat masyarakat dunia semakin penasaran dan bersedia membayar untuk informasi apapun mengenai penggalian tersebut. akibatnya dalam seketika tempat penggalian dikepung oleh ratusan insan media dari berbagai dunia.

Pada rentang waktu beberapa bulan jurnalis yang kebosanan mulai mengarang novel tentang kutukan firaun atau cerita mumi. tetapi pada saat itu yang paling laku keras adalah cetakan ulang sebuah novel bertema kutukan yang sudah beredar selama puluhan tahun. padahal sekedar cerita fiksi tetapi mampu menyita perhatian masyarakat dunia. kisahnya kemudian menjadi dasar bagi karya tulis lainnya serta film hollywood yang mencoba meraih untung dari tema yang sama.
a novel about mummy's curse
Dicetak 1869 oleh Louisa May Alcott, seorang novelis dan pengarang puisi

Uniknya beberapa belas tahun setelah penggalian selesai sekalipun media selalu memberitakan setiap kematian anggota tim peneliti makam. kematian mereka selalu dihubungkan dengan kutukan firaun padahal ada yang meninggal karena penyakit, ada yang karena kecelakaan. pada waktu itu kendaraan bermotor memang memiliki risiko kematian yang tinggi karena teknologi keselamatan mobil beserta dengan aturan lalu lintas dan kualitas jalan belum berkembang.

Belum lagi faktor usia dimana para peneliti yang berangkat ke mesir untuk penelitian Tutankhamun adalah yang terbaik di bidangnya. karena itu kebanyakan adalah profesor dan peneliti senior yang memiliki segudang pengalaman. konsekuensinya tentu mereka semua sudah berusia tidak lagi muda. gosip tentang kutukan yang selalu diulang-ulang membuat gerah kalangan akademisi, salah seorang diantaranya memutuskan untuk mengumpulkan fakta-fakta yang sebenarnya.

Herbert Winlock di tahun 1934 membeberkan hasil studinya. ia menyebutkan fakta bahwa hanya 6 orang dari 26 yang hadir ketika pembukaan makam yang meninggal dalam kurun waktu 10 tahun sejak makan dibuka. diantara mereka hanya Carnarvon yang meninggal secara mendadak. fakta menarik lainnya yaitu anggota rombongan yang paling pertama masuk ke dalam ruangan makam yakni Howard Carter baru meninggal 16 tahun kemudian di usia 64 tahun.

Lady Evelyn yang juga memaksa masuk ke dalam rombongan pertama tersebut baru meninggal di tahun 1980, puluhan tahun setelah kejadian. kalau memang benar ada kutukan seharusnya kedua orang ini kena duluan sebelum anggota lainnya. ternyata mereka tetap sehat walaupun banyak peneliti lain yang sudah tutup usia. namun yang paling jelas adalah bagaimana professor Douglas Derry baru meninggal pada tahun 1961 di usia 87 tahun.
Tutankhamun first autopsy
Proses otopsi pertama pada mumi firaun Tutankhamun, dihadiri oleh banyak ahli

Siapa Douglas Derry? ia adalah dokter yang melakukan otopsi jenazah Tutankhamun. dari sudut pandang kutukan seharusnya ia merupakan target yang paling utama mengingat ia secara langsung "merusak" tubuh jenazah dalam proses otopsi. tampaknya sang dokter kebal terhadap kutukan. padahal setelahnya ia tinggal dalam masa penuh konflik di mesir dan sempat ditembak oleh seorang aktivis tetapi ia tetap sehat hingga usia lanjut dan meninggal di Inggris.

Masuk ke abad modern, di tahun 2002 Mark Nelson dari Monsah University Melbourne mengukuhkan studi sebelumnya. ia menemukan fakta bahwa dari 25 orang yang paling mungkin terkena kutukan semuanya meninggal di usia lanjut, rata-rata di atas 70 tahun. padahal di tahun 1990 usia harapan hidup adalah 47 tahun, dengan catatan yang menembus usia 65 tahun kemungkinan bisa mencapai 76 tahun. secara usia kematian mereka adalah wajar, tidak dipengaruhi oleh kutukan.

Jadi siapa yang masih percaya dengan kutukan mumi mesir?


Ikuti juga artikel Kutukan Makam yang Jadi Kenyataan


Sumber referensi utama : mummy-who-tried-get-carter


Kutukan Mumi Firaun, Siapa Takut? Kutukan Mumi Firaun, Siapa Takut? Reviewed by pkn4all on Agustus 04, 2016 Rating: 5

Mycenaean, Cikal Yunani Kuno

Agustus 03, 2016

Peradaban Mycenaean berlangsung pada akhir zaman Perunggu lebih tepatnya pada abad ke-15 SM sampai 13 SM. Pengaruh peradaban ini  tidak hanya di seluruh Peloponnese di Yunani tetapi juga di seluruh Aegea, khususnya, di Pulau Kreta dan Pulau Cycladic. Mycenaean dipengaruhi oleh peradaban sebelumnya yaitu Minoan (2000-1450 SM) yang berasal dari Knossos, Kreta, kemudian meluas hingga Aegean. Arsitektur, seni dan praktik keagamaan berasimilasi dan disesuaikan untuk lebih mengekspresikan budaya Mycenaean.
Pusat utama kebudayaan Mycenaean adalah berada di Mycenae, Tiryns, Pylos, Thebes, Midea, Gla, Orkhomenos, Argos, Sparta, Nichoria dan mungkin Athena. Di luar hubungan perdagangan, juga terjalin hubungan politik diantara kota –kota tersebut. Antara kota – kota tersebut memiliki banyak kesamaan dalam budaya seperti arsitektur, lukisan dinding, tembikar, perhiasan, persenjataan, dan tentu saja, bahasa Yunani.
Dalam bidang perdagangan peradaban Mycenaean telah melakukan kontak dengan budaya Aegean lainnya yang dibuktikan dengan kehadiran barang-barang asing di pemukiman Mycenaean seperti emas, gading, tembaga dan kaca dan dengan ditemukannya barang dari Mycenaean seperti tembikar di tempat - tempat yang jauh seperti Mesir, Mesopotamia , Levant, Anatolia, Sisilia dan Siprus. Barang yang mudah rusak seperti minyak dan anggur juga merupakan komoditas ekspor utama Mycenaean.
Dalam bidang seni seperti tembikar dan perhiasan, para pengrajin dari Mycenaean juga mengadopsi dari budaya Minoan. Apabila seni bangsa Minoan bergaya alam,  Mycenaean cenderung untuk lebih skematik dan representasi kurang hidup seperti. Gaya baru Mycenaean menjadi salah satu yang dominan di seluruh Mediterania. Desain geometris menjadi populer, motif dekoratif seperti spiral dan mawar. Guci besar, patung – patung terakota berbentuk hewan dan sosok perempuan menjadi populer juga patung kecil  dari gading yang berukir dan perhiasan emas dengan ukiran yang rumit. Lukisan dinding yang populer adalah tanaman, griffin, singa, banteng-melompat, adegan pertempuran, prajurit, kereta, tokoh dari “delapan perisai” dan perburuan babi hutan.

Untuk urusan kepercayaan atau agama hanya sedikit  yang diketahui tentang praktik - praktik keagamaan Mycenaean. Tetapi mereka melakukan persembahan kurban hewan dan bahan makanan, serta pesta komunal. Kehadiran ukiran kapak ganda dan tanduk konsekrasi dalam seni dan arsitektur menyiratkan adanya hubungan yang kuat dengan agama Minoan, meskipun simbol-simbol ini mungkin telah diadopsi karena resonansi politik mereka. Fitur arsitektur seperti cekungan cekung dan penggambaran lukisan altar mengisyaratkan bahwa Megaron mungkin memiliki fungsi agama. Banyak pusat kota Mycenaean memiliki situs kudus khusus untuk ibadah, biasanya dekat dengan kompleks istana. Sementara itu penguburan adalah ritual penting yang dibuktikan dengan dibangunnya makam monumental yang didalamnya tidak hanya terdapat jenasah tetapi juga benda berharga yang dikuburkan, seperti topeng emas, mahkota, perhiasan dan pedang seremonial serta belati.


Berakhirnya zaman perunggu juga menjadi tanda akhir peradaban Mycebaean. Hingga kini alasan yang menjadi penyebab kehancuran tersebut masih misterius mungkin melalui gempa, invasi atau pertempuran.
Mycenaean, Cikal Yunani Kuno Mycenaean, Cikal Yunani Kuno Reviewed by pkn4all on Agustus 03, 2016 Rating: 5

Drama Dan Opera Kuno, Tidak Hanya Sekadar Seni Tapi Juga Mitos

Agustus 02, 2016

Dalam sejarah drama kuno, awalnya merupakan bagian dari festival kesuburan Yunani untuk Dionysus. Orang – orang akan menari dengan alunan musik. Tujuan festival ini adalah memohon kepada Tuhan untuk kelangsungan kehidupan pada tahun depan serta kesempatan untuk menghormati dewa dan berterima kasih padanya untuk semua yang telah ia berikan. Kegiatan ini disertai dengan pemberian korban, yang terkadang korban tersebut hanyalah sebuah simbolik. Drama Yunani yang menjadi bagian dari kegiatan peribadatan ini, pertunjukkannya dijadwalkan. Hal ini agar tidak terjadi hiruk pikuk massa yang ingin menonton. Festival dan pertunjukan teater menjadi hiburan masyarakat saat itu yang paling banyak ditonton, terutama komedi. Mereka juga mengkombinasikan visual, aural, dan seni pertunjukan dalam satu paket. Sebagian besar drama Yunani kuno adalah paduan suara.
Sejarah opera kuno tercipta sebagai perluasan dari kreatifitas drama Yunani. Awalnya, semua karakter yang dimainkan dalam opera diambil dari mitologi Yunani dan Romawi serta plotnya mirip dengan kisah – kisah tragedi Yunani kuno. Menyanyi, menari, musik instrumental, dan dialog menjadi karakter utama dalam opera ini. Opera Yunani lebih banyak ditonton daripada drama. Cerita kuno sering ditampilkan karena orang – orang mengetahui cerita bagaimana nenek moyang mereka hidup dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Meskipun demikian, cerita opera tidak berhubungan dengan keagamaan, hanya sekitar tentang sejarah pada masa lampau.

Awalnya opera adalah drama tetapi bukan komedi. Plot opera yang sering mengambil cerita dari mitos ditulis oleh Ovid dan Virgil. Salah satu cerita yang paling populer adalah cerita Apollo. Opera pertama disebut Dafne yang mempertunjukkan cerita tentang cinta Apollo dengan Daphne. Dalam mengejar cinta Daphne, Apollo selalu mendapatkan penolakkan. Hal ini karena ia telah dikutuk oleh Cupid sebagai balasan karena Apollo telah membual tentang kehidupan cintanya. Akhirnya Daphne berubah menjadi pohon pinus hingga sisa hidupnya agar dapat melarikan diri dari kejaran cinta Apollo.
Meskipun opera bercerita tentang mitologi Yunani, tetapi pertunjukkannya tidak bertujuan untuk menyembah para dewa. Dua tokoh opera populer lainnya adalah Orpheus dan Eurydise. Banyak cerita opera yang telah ditulis tentang mereka, kebanyakan berakhir dengan tragis. Salah satu adalah cerita opera mereka ditulis oleh Monteverdi yang disebut La Favola d'Orfeo.  Di dalam kisah ini, Eurydice mati dan Orpheus mengejarnya. Dia akhirnya dibantu oleh Apollo, yang membawa Orpheus dan Eurydice sampai ke Gunung Olympus untuk tinggal bersama-sama dengan para dewa untuk selama-lamanya. Dalam mitos aslinya, Orpheus adalah anak dari Apollo. Banyak versi opera tentang Orpheus dan Eurydise menggilangkan tokoh Apollo.


Opera tidak berevolusi sendiri. Ia dipengaruhi oleh drama Yunani Kuno, dan bahkan dapat dianggap sebagai kelanjutan dari gaya drama. Mereka memang memiliki elemen, plot, dan ide-ide yang sama, serta populer di masyarakat umum. Tetapi tujuan mereka berebeda, kemudian drama tidak lagi diperlukan untuk mengajar agama atau memiliki makna religius. 
Drama Dan Opera Kuno, Tidak Hanya Sekadar Seni Tapi Juga Mitos Drama Dan Opera Kuno, Tidak Hanya Sekadar Seni Tapi Juga Mitos Reviewed by pkn4all on Agustus 02, 2016 Rating: 5
ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.